[16] Cinema Accident

10.3K 388 7
                                    

16 :: Cinema Accident

"I'd trought the night. Just to be near you baby. Heart open testified. Tell me that i'm not crazy." - Shawn Mendes

• • •

Never Leave Ya - GAC


ENTAH hari ini mungkin adalah hari keberuntungan bagi kelas 11 IPA-1. Sejak setelah istirahat pertama tadi hingga jam pelajaran terakhir jam pelajaran kosong.

Tapi ada juga hal yang melelahkan. Apalagi kalau bukan tugas fisika yang lumayan banyak untuk menggantikan guru pelajaran tersebut yang tepaksa absen hari ini.

"Asli, ini mah Mrs. Dian nyiksa kita kalo gini!" Ucap Tara frustasi sambil melirik buku tugas fisikanya yang masih suci. "Nih buku gue masih suci!"

"Kalian sucih..aku penuh desahh," balas Davin, teman sebangku Tara itu.

Pletak!

Satu jitakan Tara berhasil mendarat tepat dikepala cowok jangkung itu.

"Sakit tai!" Balas Davin tak terima.

"Makanya ngga usah mesum, nyong!" Seru Tara kesal.

"Bacot mulu lo berdua!" Sahut Rere

"Diem ah! Ilang nih konsentrasi gue!" Seru Nats yang tengah sibuk menyalin jawaban dari buku Gallen yang baru terisi ⅓ jawaban dari 30 soal itu.

"Halah! Nyontek aja ribet amat!" Balas Ulli sambil menyalin jawaban dari anak-anak yang lain.

"Pake segala konsentrasi lo!" Sahut Rere.

"Ya kalo ngga konsentrasi terus gue salah nyalin jawabannya gimana lo-" perkataan Nats langsung terhenti saat Gallen yang duduk dibangku sebelahnya itu membungkam mulutnya.

"Ngga usah ribet! Kerjain dulu," ucap Gallen sambil melepas bungkaman tangannya dari bibir Nats.

"Wanjjiiir! Gallen modus mulu!" Seru Davin.

"Punya big boss gue tuh! Jangan dimacem-macemin!" Sahut Kenneth yang memang anak buah Harris.

"Yee! Bego dipelihara! Ngga gua apa-apain noh! Masih hidup dia!" Balas Gallen.

"Diem! Ribet banget sih lo pada!" Ucap Elina dari pojok ruangan.

"Elah! Yang dipojok ngga usah ikut-ikut!" Seru Davin.

Pletak!

Dua keplakan langsung menyasar ke kepala Davin saat itu juga.

"Buset, lo berdua hobby banget ye ngeplak kepala gue!" Ucap Davin sambil memandang Tara dan Ulli yang tangah berebut buku tulis Gallen saat ini.

Nats terkekeh melihat partner semeja Tara yang hebohnya nyamain Tara,"Habis pala lo enak buat di bully sih?!" Sahut Nats sambil memainkan pulpennya.

"Pedes banget ye mulutnya," cibir Davin.

Braaakk!

Suasana kelas yang riuh sedari tadi mendadak hening saat mendengar bunyi pintu kelas yang menyeblak secara kasar.

Nampak disana Harris tengah berdiri dengan gaya angkuhnya dan aura dinginnya sambil menyandang ranselnya dipundaknya dan memasukan tangannya kedalam saku celananya. Membuat suasana hening seketika dan seluruh pandangan terarah pada pentolan sekolah mereka itu.

Dengan gaya santainya Harris langsung berjalan kedalam kelas dan berhenti tepat dimeja seorang gadis yang tengah sibuk memainkan pulpennya dengan santai menatap mata tajam Harris.

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang