Ku jalani jalan panjang ini seorang diri, semenjak kau yang kucinta justru memilih pergi. Seperti halnya yang pernah ku katakan padamu, akulah pecinta paling dalam yang mampu mencintaimu terlalu dalam hingga sampai pada akhirnya kau pergi menyisakan luka yang mampu menyayat hati.
Langkah kaki ku masihlah rapuh dan berat untuk meninggalkan tempat ini, tempat dimana pernah ada aku,kamu, dan yang pasti pernah ada kita. Kita yang dulu dengan bangga menyebutnya dengan sebutan Cinta. Kini bahkan yang tersisa hanya goresan-goresan luka.Luka yang kau ciptakan saat kau memilih untuk meninggalkan, berlalu tanpa pernah tahu bahwa disini aku masih menunggu.
Kamu bahkan tak pernah ingin tahu, betapa luka hatiku saat masihlah kamu pemilik rindu-rindu yang membuat hariku menjadi sendu. Masihlah kamu dalam bait-bait do'a yang ku lantunkan kepada pemilik semesta. Sebab hatiku saja bahkan tak mampu beranjak, karena semua kenangan tentang kita masih ku jaga, sementara kamu justru melupakannya.
Mungkin saja ini cara semesta untuk membuatku lebih dewasa, sebab luka dan cinta yang ku rasa mampu membuatku merasakan sakit yang tiada pernah terkira, sebab saat kuhabiskan setiap hariku dengan terus mencintaimu sendiri justru kau semakin mencintainya, sakit yang kurasa kini tak lagi mampu ku tahan. Sebab ku tahu jika kau tak mungkin lagi kembali padaku karena hatimu telah berlabuh.
Tak ada lagi jalan-jalan yang akan kita tempuh, waktu-waktu yang pernah sepenuh hati kita nantikan, canda tawa yang pernah sangat menghangatkan. Aku tak sehebat kamu dalam melupakan, tapi percayalah saat waktu mampu mendewasakan perasaan ini akan dengan cepat aku hilangkan, sementara kamu akan segera aku lupakan.
- R.Majid -
KAMU SEDANG MEMBACA
@Semua tentang Hujan.Cinta & Luka
عاطفيةTentang seseorang yang memaknai cinta sebagai sesuatu yang serius, hingga ia bahkan mengorbankan apa pun untuk cinta itu. Sebab ia mencintainya teramat serius sampai pada suatu ketika ia harus kehilangam cinta yang selama ini ia perjuangkan kehilang...
