Jalan panjang yang kini kulalui terasa berat tanpamu di sini.
Mungkin jarak tak pernah benar-benar ingin berhenti menghantui hubungan kita.Kau tahu? Jalan-jalan itu tak lagi lurus dan mulus. Jalan itu kini berliku, berbatu krikil halus yang mengganggu.
Mungkin saja semesta sengaja menciptakan jarak antara kita.
Saat rindu-rindu ini selalu membara, merasuk ke relung jiwa yang hampa.Tentangmu, masih rapi ku simpan saat embun menyapa pagi.
Ku awali hari dengan sebait do'a dan secangkir minuman hangat, berteman rindu untukmu yang terkasih.
Cukup hanya embun pagi dan senja yang menjadi saksi bisu dari sebuah hati yang melawan perih.Kita mungkin tak seperti pasangan lain yang selalu bersama.
Bagi kita, dengan bertukar kabar pun itu sudah cukup jadi pengobat rindu.
Jujur, ada hal yang benar-benar kuinginkan di setiap kali aku terbuai dengan gambar wajahmu yang terpampang di bingkai kayu di sudut ruang kamarku "Aku selalu ingin pulang pada pelukmu,juga pada bahagia yang selalu menyebut namamu."Aku selalu ingin pulang pada pemilik pelukan terhangat dan tatapan mata yg meneduhkanku. Aku ingin pulang menemuimu dan bersamamu tanpa ada lagi jarak yang dikirim semesta sebagai pemisah.
Ku tau itu tak mudah. Sebab itu, "saling menguatkan" adalah kunci utamanya agar kita mampu melewati ribuan kilometer jarak yang membentang memisahkan kita.
Tetaplah saling menggenggam dan menguatkan. Denganmu, ingin ku bangun mimpi serta harapan.- R.Majid -
KAMU SEDANG MEMBACA
@Semua tentang Hujan.Cinta & Luka
RomantizmTentang seseorang yang memaknai cinta sebagai sesuatu yang serius, hingga ia bahkan mengorbankan apa pun untuk cinta itu. Sebab ia mencintainya teramat serius sampai pada suatu ketika ia harus kehilangam cinta yang selama ini ia perjuangkan kehilang...