Jika bisa, aku ingin sekali bersua.
Seperti kita yang di waktu lalu masih bersama.
Malam-malam terasa berbeda dengan beberapa rindu di dalam dada, sebab kamu tak lagi bersedia ada.
Dulu, pernah ada kata "kita".
Pernah ada, sesuatu yang kita sebut "mimpi".
Sewaktu dulu, kita pernah saling cinta, merasa jatuh cinta tanpa perlu kata mengapa.
Setapak demi setapak langkah kakimu menjauh meninggalkan sepi dan aku sendiri.
Bayangmu, kini tak ada lagi. Bahkan bertatap mata seakan tak saling sudi.
Ingatkah kamu?
Di waktu lalu, kita pernah sama-sama merindu.
Bahkan, pernah saling berusaha untuk bertemu.
Lantas, mengapa kini kamu memilih berlalu ?
Dengan meninggalkan sekotak rindu yang hampir membunuhku sebab kita tak lagi saling temu.
Sungguh, jika kini kau bahagia tanpaku aku berjanji akan tersenyum untukmu. Meski rindu-rindu itu selalu datang mengganggu dan memporak-porandakan hatiku.
Aku rindu,
kita di waktu lalu.
Malam tanpa bintangmu mungkin tetaplah indah.
Tapi malam tanpa senyummu aku bagaikan dilema.
Sebab,
Senyummu saja aku bahagia.
Kelak,
Jika kau merindukan kita. Ingatlah, aku pernah sangat hebat merindukanmu.
Tanpa ucap, tanpa tatap, Tanpa harap.
Sebab aku merindukanmu dengan doa yang ku rapalkan kepada sang pencipta,
Agar kelak, semesta bersedia untuk menyatukan kita.
Untuk kita,
yang tertunda.-R.Majid-
KAMU SEDANG MEMBACA
@Semua tentang Hujan.Cinta & Luka
RomanceTentang seseorang yang memaknai cinta sebagai sesuatu yang serius, hingga ia bahkan mengorbankan apa pun untuk cinta itu. Sebab ia mencintainya teramat serius sampai pada suatu ketika ia harus kehilangam cinta yang selama ini ia perjuangkan kehilang...