Pengkhianatan Yang Sempurna

582 19 1
                                    

     Aku pernah berada pada suatu masa, masa dimana aku pernah menjadi orang yang paling bahagia. Bahagia karena pernah mencintai setulus yang ku bisa sampai semuanya hancur tak lagi tersisa. Kau ingat taman dan bangku itu? Disana pernah ada kita, kita yang pernah menyepakatkan diri dengan sebuah ikatan bernama Cinta.
     Disana pernah ada canda, tawa, dan bahagia. Namun setelah sekian lama untuk pertama kalinya aku datang berkunjung ketempat yang sama. Kau tau? tak banyak yang berubah dari tempat ini selain bangku yang biasa kita duduki kini usang dan berdebu, taman itu pun tak lagi berbunga mekar dan mewarna sebab ia telah layu.
     Seperti cinta yang dulu kita sepakati, sebelum kita menjadikannya masa lalu. Bukan hanya taman itu yang berubah tetapi tujuan dan rasa kita pun kini telah berbeda. Aku datang lagi ke taman itu sekedar melihat kita yang dulu pernah saling melengkapi dan menengok luka-luka yang pernah menggerogoti, luka yang begitu parah namun tidak berdarah.
     Semuanya masih jelas teringat hal yang membuatku tak percaya, bagaimana mungkin kau yang kucintai sepenuh hati justru kaulah yang meluluhlantakan hati ini. Dengan bangga kau hancurkan sesuatu yang pernah kita rangkai dan kita namai itu sebagai mimpi. Saat kau minta aku untuk percaya justru kau buatku jatuh tenggelam dengan sangat dalam.
     Kau tau, bagian mana paling melukai dari cinta? "saat kita memberi kebebasan untuk orang yang kita cintai untuk menyakiti kita, tapi kita percaya bahwa dia tak akan melakukan itu". Dan saat aku percaya kamu nggak akan lakuin itu justru kamu yang nunjukin kalo kamu emang nggak layak untuk di percaya.

Dari aku yang mencintaimu dengan sangat dalam sepenuh hatiku, dan kau tinggalkan tanpa sedikitpun perduli untuk berlalu.

- R.Majid -

@Semua tentang Hujan.Cinta & LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang