Senja

168 2 1
                                    

     Setelah sekian lama aku akhirnya memberanikan diri menatapi jejak kaki yang membawaku pada sebuah pantai lepas untuk melihat langit yang mengubah warna nya menjadi jingga, aku memberanikan diri menatap senja sejak kali terakhir kita berdua duduk di muara pantai menikmati senja sejak saat sebelum kamu memilih pergi.
     Saat ku manatap langit berwarna jingga yang kemudian hilang di telan bibir ombak lalu berganti menjadi gelap pekat aku menyadari jika kamu sama hal nya dengan senja menakjubkan, mengagumkan tapi juga dapat menyakitkan sebab kamu hanya sementara menebar bahagia lalu menggantinya dengan luka.
    Aku pikir setelah pergimu aku tak kan lagi berani menatap senja sebab hanya akan membuatku mengingat luka, seperti saat ini indahnya senja dapat menyesakkan dada membuatku kembali mengingat luka, denganmu kau buatku menjadi penyuka senja walau kau juga pergi dengan tega lantas kini aku tetaplah aku yang jadi penyuka senja hanya saja dengan ritme dada yang berbeda

-R. Majid-

@Semua tentang Hujan.Cinta & LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang