Semesta menyimpan banyak misteri termasuk soal hati, aku yang dulu mencintaimu sepenuh hati bahkan rela untuk menanti walau selalu saja tersakiti. Kini bahkan semesta menunjukkan betapa hatiku terlalu berarti hanya untuk kau sakiti sesuka hati, wajar saja jika kini aku bahkan tak menginginkanmu lagi.
Pernah kucintai kamu setulus yang aku mampu tapi tetap saja semua itu kurang bagimu sampai akhirnya kamu memilih berlalu dan mencari yang menurutmu jauh lebih sempurna di bandingku, aku tak ingin menilai bagaimana kamu dan dia layaknya kamu yang bahkan tak pernah ingin tahu luka yang kau ukir membuatku tak habis pikir kau berlalu dengan tega menganggapku bukan apa-apa.
Nikmati saja prosesnya, aku pernah memperjuangkanmu meski pada akhirnya aku kalah sebab kau memaksaku menjauh dengan paksa bahkan kini aku pun tahu jika aku tak perlu lagi mengiba bagaimana pun kamu dan hatimu kini bukankah itu tak lagi menjadi urusanku? Hanya saja aku tak sejahat kamu yang dulu melukai lalu pergi. Semoga kau akan mengerti ketika kini kau meminta hatiku lagi kau harus tahu aku menepi seorang diri memulihkan hati yang kau lukai berulang kali. Jadi jika kini kau meminta posisi seperti awal lagi maaf saja aku tak ingin jatuh cinta dan terluka lagi pada hati yang sama. Kau akan mengerti dari sebuah kehilangan ada sesuatu yang sangat berarti dan semuanya akan kau sadari saat kau kehilangan hal yang tak kau anggap itu.
Bahagialah dengan apa pun yang pernah kau banggakan, yang pernah kau puja-puja, hiduplah dalam cinta yang kau anggap sempurna sampai dengan tega dulu kau berdusta. Aku tak lagi perduli perihal kamu dan hatimu yang pernah meluluhlantakanku.-R. Majid-
KAMU SEDANG MEMBACA
@Semua tentang Hujan.Cinta & Luka
RomansaTentang seseorang yang memaknai cinta sebagai sesuatu yang serius, hingga ia bahkan mengorbankan apa pun untuk cinta itu. Sebab ia mencintainya teramat serius sampai pada suatu ketika ia harus kehilangam cinta yang selama ini ia perjuangkan kehilang...