dua puluh delapan

1.7K 93 0
                                    

Farrel : thay, maafin gue
Farrel : gue, minum banyak jadi..
Farrel : maafin gue

Athaya : lo emang ga pernah berubah bang
Athaya : gue kan udah bilang jangan ke tempat itu

Farrel : gue ga bisa
Farrel : lo maafin gue ga yang tadi malem?

Athaya : gue maafin

Farrel : lo sekarang tinggal dimana?
Farrel : lo kalo mau jalan-jalan gimana?
Farrel : kan mobilnya dirumah
Farrel : mau gue anterin ga mobilnya?

Athaya : satu-satu kali

Farrel : hhe

Athaya : gue tinggal di apart bekas Thalita
Athaya : boleh, nanti mobil gue tolong di anterin ke rumah sakit ya

Farrel : LO SAKIT?
Farrel : KENAPA LO GA KASIH TAU GUE? RUMAH SAKIT MANA? KAMAR BERAPA?

Athaya : bukan gue, Raihan, dia ketabrak mobil

Farrel : gils lo bikin gue panik Thay, yaudah nanti gue anterin mobilnya ke rs, abis gue selesai kerkom ya
Farrel : sekalian gue mau minta maaf ke Raihan

Mobil online ini pun terparkir rapi di depan apartemen tempat Athaya tinggal. Athaya mencabut charger yang tersedia di mobil online tersebut. Tiba-tiba detak jantung Athaya berdetak lebih cepat

GUE KAN GABAWA DUIT, DUIT RAIHAN BEKAS TADI MALEM ADA DI PIYAMA GUE, PIYAMA GUE DI KAMAR MANDI RS

"Umm, pak? Boleh tunggu dulu ga? Saya mau ambil uangnya di kamar, nanti saya mau ke tempat makan lagi abis ini, gapapa kan ya?" tanya Athaya dengan hati-hati, takut supirnya mengamuk dan melempar mobilnya ke arah Athaya

Ok, itu berlebihan

"Oh, gapapa ko neng" ucap supir mobil online tersebut sembari tersenyum, Athaya membalas senyumannya dan kemudian berlari kecil masuk ke apartemen

Athaya memencet lift tersebut, ia teringat kejadian di lift ini bersama Raihan. Ia jadi ingat bahwa tadi malam, ia menggunakan uang Raihan untuk membeli bantal di minimarket rumah sakit dan menggantinya di toilet umum rumah sakit

Lift pun terbuka, kosong,

Gue kira bakal ada Raihan yang tiba-tiba sembuh dan ngagetin gue, batin Athaya, ia menjadi terkekeh sendiri

AthayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang