dua puluh sembilan

1.7K 86 0
                                    

"Hai Raihan" sapa Dimas yang masuk ke dalam kamar tempat Raihan, disusul dengan Athaya yang mengekor di belakang Dimas

"Lo siapa?" tanya Raihan menatap Dimas dengan tatapan kurang suka. Karena Raihan merasa orang ini telah membawa perempuan yang Raihan sayangi

"Rai, ini Dimas, temen les gue, yang waktu itu di rumah Marvel" ucap Athaya, Dimas melangkah mendekati Raihan yang tiduran di ranjangnya. Dimas menjabat tangan Raihan, "hai bro, gue Raihan, pacar Athaya" ucap Raihan dengan tekanan di kalimat terakhir

Dimas yang mendengarnya pun terkejut dan ekspresi mukanya berubah, senyum yang tadinya mengembang sekarang wajahnya berubah menjadi datar. Dimas melepaskan jabatan tangan mereka, "eh, gue rasa gue jadi nyamuk disini" ucap Dimas, kemudian Dimas menatap Athaya 'lo utang penjelasan'

Dimas pun berjalan keluar dari kamar rumah sakit, Athaya merasa tidak enak dan langsung memarahi Raihan, "Rai, apa-apaan sih?!" Athaya berlari mengejar Dimas dan meninggalkan Raihan yang sedari tadi sendirian menunggu Athaya, saat baru saja Athaya datang, ia malah mengacaukannya

Dimas berjalan cukup cepat, membuat Athaya yang mengejarnya kelelahan "Dim! Tunggu dong!" padahal sedari tadi Athaya berlari sedangkan Dimas berjalan cepat. Tapi karena Dimas duluan jalan jadi, Athaya ketinggalan jauh

Mereka sudah keluar dari rumah sakit, Dimas tetap berjalan dan tidak perduli dengan Athaya yang berteriak-teriak memanggil namanya. Hampir semua orang melihat Athaya yang berteriak membuat beberapa orang menutup kupingnya

Dimas menyebrangi jalan, Athaya pun mengejarnya lagi, "ampun Dim! Gue cap--" ucapan Athaya terpotong dengan klakson mobil yang berjalan cepat ke arahnya, Athaya hendak berlari tapi ternyata mobil itu malah semakin cepat dan semakin dekat dengan Athaya

Athaya yang seharusnya lari menghindari mobil itu malah diam dan menatap pengendara mobil tersebut tajam, Dimas yang melihatnya kini gantian, ia yang sekarang berteriak "ATHAYA! LARI BEGO! INI BUKAN SINETRON! GAADA KAMERA!" teriak Dimas

Ia tidak bisa ke tengah dan menyelamatkan Athaya karena lampu masih hijau dan tidak ada peluang untuk melangkah dikarenakan motor dan mobil yang melaju terus-menerus

Athaya masih tidak mau meminggir, bahkan menggeser kakinya pun tidak mau. Seketika mobil tersebut berhenti mendadak di depannya, Athaya memukul keras kap mobil tersebut

"WAH! BANGSAT! LO MAU NABRAK GUE HAH?" teriak Athaya menantang pengendara mobil tersebut, "Keluar lo!" bentak Athaya lagi

Keluarlah pengendara tersebut, melihat gaya berjalannya saja, Athaya sudah tau siapa pengendara tersebut

Mening gue mati ketabrak aja tadi dari pada liat ni tai kambing

"Lo bukannya minggir mobil mau lewat juga!" teriaknya, "Harusnya lo yang berhenti bego! Gue minggir juga bakal kena mobil lo orang lo udah deket banget gitu!" Athaya berteriak tepat di depan wajahnya yang sok cantik, pengendara tersebut adalah Kylie

"Ini kan masih lampu ijo ege! Lo bego apa tolol sih, dimana-mana mau nyebrang nunggu merah dulu!" Kylie mendorong bahu Athaya, "ya mana gue tau ini masih ijo, orang gue ngejar dia!" Athaya menunjuk Dimas yang sedang berusaha berjalan ke arahnya. Dimas pun akhirnya tiba di sebelah Athaya dengan nafas ngos-ngosan

"Thay lo gapapa kan? Ada yang luka ga? Ada yang sakit? Mana yang sakit? Jantungan ga?" tanya Dimas tanpa jeda

"Dimas?"

SO KENAL BANGET NI ORANG PENGEN GUE TABOK

"Jangan so kenal deh lo, Dimas, Dimas, salah orang mampus lo" cerocos Athaya, "lo Dimas sahabat lamanya Ivanka kan?" tanya Kylie, Athaya hanya bisa mendengus kesal melihat Kylie yang so dekat dengan Dimas, ia tidak suka

AthayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang