tiga puluh

1.7K 102 0
                                    

"Jadi, Ivanka itu.. M A N T A N sahabat lo?" tanya Athaya, sekarang, mereka sedang berjalan-jalan, entah mau kemana

"Iya, dia pernah ngaku kalo dia suka sama gue, awalnya gue biarin karena wajar. Taunya dia maksa kita lebih dari sahabat, gue yang gapunya perasaan sama dia kan, ya.. gimana" Dimas terkekeh, ia menggaruk lehernya yang tidak gatal

"Ohh, gue ga pernah ada konflik kaya gitu sih sama Marvel atau Alika" Athaya mengeluarkan handphonenya yang berbunyi menandakan adanya notifikasi

"Mungkin lo ga nyadar" kata Dimas

Farrel : Thay, gue kayanya nganterinnya malem, gue belom selesai kerkom
Farrel : gapapa kan?

Athaya L : hapapa
Athaya L : *g

"Maksud lo, salah satu dari mereka ada perasaan buat gue?" tanya Athaya kepada Dimas, Dimas menggeleng, "bisa aja, tapi jangan sampe karena lo punya gue" Dimas merangkul Athaya

Dimas seperti hendak mengatakan sesuatu, ia berdeham "jadi, Raihan pacar lo?" tanyanya, nada suaranya memelan. Athaya menggeleng, "gue ga punya pacar" kata Athaya

"Kode Thay?" Dimas mencolek pipi Athaya dibalas dengan pukulan pelan dari Athaya di perut Dimas, Dimas terkekeh kecil

"Jalan-jalan kuy" ajak Dimas, "ini kan lagi jalan-jalan" ucap Athaya

"Mau ke pasar malem ga?" tawar Dimas

"Ini masih sore"

"Tungguin aja sampe malem disana, paling bentar lagi juga udah pada buka kan?"

"Yaudah"

"Ke rumah gue dulu ya, kita jalan-jalan pake motor" Dimas menarik tangan Athaya, mereka pun berlarian, "gue lupa, mobil gue di apart lo" kata Dimas, "terus kita ke sana pake apa ya?" tanya Athaya

"Mobil online lagi hhe" kata Dimas sambil terkekeh

Mobil online pacar gue

Setelah memesan mobil online, beberapa menit kemudian mobil pun sampai dan mereka menuju rumah Dimas. Ini pertama kalinya untuk Athaya ke rumah Dimas

"Lo cewe pertama yang ke sini" kata Dimas, "ibu lo? Nenek lo? Sodara lo? Ivanka?" tanya Athaya, ia terkekeh. Dimas mengacak-ngacak rambut Athaya, "kecuali keluarga Thay, ibu gue udah meninggal, Ivanka gapernah kerumah gue" Dimas membuka kunci pagar rumahnya

"Maaf" ucap Athaya, ia merasa bersalah mengatakannya, ia tidak tau bahwa ibu Dimas sudah tiada, Dimas menggeleng "gapapa"

Akhirnya Dimas dan Athaya pun berada di rumah Dimas, Dimas mengambil kunci motornya yang digantung di tempat kunci, "Dimasss??" panggil seseorang

"Udah pulang ternyata, eh, ini siapa Dim?" seorang pria dewasa baru saja keluar dari sebuah ruangan, yang Athaya tebak itu adalah ayahnya Dimas, "hai om" Athaya menyapa Robi; papa Dimas

"Pa, ini calon mantu papa namanya Athaya, say, ini papa aku, calon mertua kamu" ucap Dimas yang setelahnya mendapat injakan di kakinya dari Athaya, "haha, bukan om" Athaya terkekeh

"Ohh, Athaya, cantik kamu, siapa nama panjangnya?" tanya Robi

"Athaya Latfesha om" jawab Athaya, "nanti jadi Athaya Latfesha Anugerah ya?" Robi terkekeh, Athaya pun membulatkan matanya

Bingung om, mau Anugerah apa Randya, eh apaan sih gue

"Hehe" Athaya hanya tertawa kecil yang dipaksakan  sekedar menghargai orang di depannya ini, "yaudah, Dimas mau jalan-jalan dulu sama Athaya" Dimas menyalimi tangan ayahnya, disusul dengan Athaya

AthayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang