tujuh belas

1.9K 87 1
                                    

"Kuy kantin" ajak Marvel

Athaya melirik Marvel sekilas dan langsung bangkit dari tempat duduknya. Sekeluarnya dari kelas Athaya yang jalan beriringan dengan Alika hanya memainkan handphonenya sedangkan Marvel, entah apa yang di lakukan anak itu di belakang

Beberapa murid melihat Athaya yang memainkan handphonenya. Tau aturannya? Tidak boleh membawa handphone ke sekolah. Tidak ada satupun murid yang berani membocorkan tentang ini ke guru jika Athaya yang melanggarnya

Sediam apapun pelaku yang membocorkan rahasia ini, pasti Athaya akan tau pelakunya

Sesampainya di kantin, mereka tau tempat mana yang harus mereka duduki. Pojok bagian belakang kantin yang kosong. Sudah dibilang tidak ada yang berani menganggu gugat apapun yang bersangkut paut dengan Athaya

"Mau pesen apa dek?" tanya Marvel yang pura-pura menjadi pelayan yang menanyakan pesanan

"Mesen ginjal lo" ucap Athaya

Marvel meneguk salivanya dan menatap Athaya takut "jangan bang, jangan sakiti dd"

"Alay" kata Athaya

"Pesenin nasi goreng sama jus stroberi dong" Athaya melirik Alika memberi pertanyaan 'lo mau apa?' lewat tatapan

"Gue nasi goreng juga sama es teh manis" jawab Alika

"Siap bang" Marvel pun berjalan menjauh memesan pesanan masing-masing temannya

"Lo ngapain aja sama Marvel di rumahny--"

Tatapan tajam dari Athaya memotong kalimat yang Alika lontarkan, Alika menelan ludahnya dengan susah payah dan langsung menyengir

Marvel pun datang dengan dua orang dewasa di belakangnya dengan hidangan yang kami pesan

"Asisten, taruh piringnya di depan mereka berdua" Marvel menganggat dagunya

Pletak!

Salah satu dari orang dewasa tersebut; penjual makanan menjitak kepala Marvel

"Maaf yea, akyu bukhan asistenmu mas, akyu kan masa depan mu muah" ucapnya

Athaya merasa ingin mengeluarkan isi perutnya sekarang juga

"Aduh Subedah, maaf, gue mahal ga main sama cewe cabe import" Marvel memutar bola matanya

Pletak!

Benjol, benjol dah tuh si Marvel

Subedah pun menyimpan makanan yang kami pesan di atas meja sebelum ia pura-pura menangis dan berlari alay. Penjual satu lagi pun tersenyum lalu menaruh minuman kami di atas meja lalu berbalik badan dan pergi

"Aduh sakit nih kepala abang ganteng" protes Marvel sambil menarik bangku untuk ia duduki

"Abisan muka lo terlalu ganteng jadi banyak yang naksir" cerocos Alika

Marvel memasang nampang jijik "gue waras"

Setelah istirahat, Athaya tidak ada niatan untuk kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajaran. Ia memutuskan untuk ke belakang sekolah untuk merokok, di dudukinya kursi panjang yang telah usang. Marvel tidak ikut, katanya ia masih ingin mengenyangkan perutnya di kantin dan tidur di bangku kantin

Athaya menghirup udara segar sebelum ia menghirup asap yang membuatnya lebih cepat dicabut nyawanya

Athaya menatap ayunan lama yang sudah berkarat, berdebu, kotor dan di tumbuhi beberapa lumut. Dulu sebelum angkatan Athaya tiba, waktu Farrel masih kelas 1 SMA disini. Ayunan ini masihlah bersih dan terawat. Athaya selalu menaiki ayunan tersebut saat menunggu kepulangan kakaknya dari sekolah ini

Saat Athaya masuk ke sekolah ini, Farrel keluar dari sekolah untuk pindah ke SMA lain. Entah kenapa, Athaya tidak pernah tau alasan Farrel pindah dan ia tidak ingin tahu

Athaya melempar rokoknya dan menginjaknya sebelum ia bangkit dari duduknya. Sebelum ia pergi ke kelas ia berniat pergi ke kamar mandi untuk mencuci mulutnya dan memakan permen, bau asap seseorang yang baru merokok sangatlah tercium. Ia akan menghilangkan bau tersebut sebelum ia disidang bersama Pak Sumsepul di ruangan kebanggaannya

Saat Athaya hendak masuk ke kamar mandi, seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi secara sengaja menabrak bahu Athaya

"Ups.. Maaf ya, gue sengaja"

Orang itu lagi, sang pencari masalah dan cewek tergatel; Kylie Zamorza mantan pacar Rafadya Rizki; kakak kelas Athaya, cinta pertama Athaya di SMA

Athaya yang tidak tertarik bercakap dengan Kylie pun hanya memutar bola matanya dan hendak melewati Kylie. Tapi ternyata tangan kotor Kylie menahan tubuh Athaya

"Kenapa? Lo takut sama gue? Queen of beauty SMA Manungyasih"

Gue robek mulut dia boleh ga pemirsa?

"Apa? Lo mau tuh mahkota Queen of Beauty? Ambil aja sono, padahal tadinya mau gue jual buat beli tali buat gantung lo" ucap Athaya

"Cih, bau rokok, gue mau Marvel, jauhin dia"

ENAK BENER NI SETAN, MAIN AMBIL KAKAK KEDUA GUE

"Maaf, tapi Marvel ga tertarik sama lo, permisi" Athaya hendak pergi meninggalkan cabe import ini, tapi Kylie terus-terusan menahan Athaya

"Apaan sih lepasin gue, tangan gue mahal, ga cocok dipegang cabe import"

Kylie terkejut alay saat mendengar ucapan Athaya, Athaya yang melihat Kylie terkejut hanya tersenyum miring, puas

"Seengganya cabe import lebih mahal dibanding lo yang murahan, lo main berapa ronde sama Marvel di rumahnya?"

Bugh!

Tangan Athaya yang gatal sedari tadi ditambah ucapan Kylie yang sangat kurang ajar dengan ringanmya meninju wajah Kylie. Kylie pun terjatuh, hidung yang terkena tonjokkan Athaya tiba-tiba keluar darah

"Maaf, tapi gue bukan cewe murahan kaya lo yang mau dipegang-pegang cowo"

Athaya menendang kaki Kylie dan langsung berlalu pergi. Tangan Athaya masih mengepal, wajahnya merah dan giginya menggeretak

Alika gamungkin ngasih tau rahasia ini, apalagi Marvel. Cuma satu kemungkinan siapa pelakunya, Devano Arya

Athaya berjalan cepat menuju kelasnya, sesampainya di depan kelas ia mendorong kasar pintu kelasnya menyebabkan pintu kelasnya yang terbentur keras ke dinding dan membuat suara yang cukup besar

Murid-murid yang tadinya sedang bermain dan berbincang-bincang memusatkan tatapannya kepada Athaya. Ada seorang siswa yang hendak protes tapi ia mengunci rapat-rapat mulutnya ketika melihat siapa pelakunya

Beruntungnya Athaya, di kelas sedang tidak ada guru atau memang tidak ada guru(?) Ia tidak perduli, ia berjalan ke kursinya dan langsung menenggelamkan kepalanya di antara tangannya yamg melipat di atas meja

Tatapan murid-murid masih terpaku pada Athaya sebelum Marvel yang menyuruh mereka untuk kembali ke kegiatannya masing-masing

Athaya mendongkakan kepalanya dan mengusap wajahnya kasar, ia mengambil nafas berat dan menghembuskannya kasar

"Kenapa?" tanya Alika

"Siapa yang ngasih tau Kylie kalau gue ada di rumah Marvel?" ucap Athaya dingin dan menusuk

Tidak ada yang berani membuka mulutnya, keduanya tertunduk. Alika menunduk takut karena ia tau pelakunya, sedangkan Marvel menunduk tanda tidak tahu

"Siapa?!" teriak Athaya

Murid-murid sekelasnya kembali memusatkan pandangannya ke Athaya, Athaya pun menatap semuanya tajam, tidak ada yang berani melawan, semuanya pun kembali ke kegiatan masing-masing walaupun ada beberapa yang menggosipkam Athaya

Alika mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya

"Vano"

AthayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang