Athaya menggosok rambutnya dengan handuk, ia memasukkan power bank dan uang kedalam tasnya. Diambilnya hair dryer dari kopernya, ia belum menata barang-barangnya
Ia mengeringkan rambutnya kemudian ia meletakan hair dryernya di atas meja. Ia meleyangkan dirinya ke kasur dan mengambil handphonenya. Ada beberapa pesan masuk dan telefon berkali-kali, dari Farrel, Lily dan juga Marvel
Ia sudah menduganya, sudah menduga bahwa orang tuanya tidak akan seperduli Farrel dan teman-temannya
Kemudian, sebuah pesan masuk, Athaya langsung melihat siapa yang mengiriminya pesan. Raihan, Athaya menarik kedua sudut bibirnya keatas; tersenyum
Raihan : Thaya, lo kemana? Semuanya nyariin lo
Athaya L : gue gapapa, jangan cari gue
Athaya memperhatikan layar handphonenya, menunggu balasan Raihan, kemudian ia berfikir
Kenapa gue langsung bales Linenya sih?! Athaya goblo
Athaya menepuk keningnya, beberapa saat tidak lama setelah Athaya menepuk keningnya, Raihan membalas pesan Athaya
Raihan : ya lo gapapa, tapi gue kenapa-napa gaada lo
Athaya terkekeh kecil melihat jawaban Raihan, ia merasa aneh pada dirinya sendiri, ia merasa bahwa ini bukanlah seorang Athaya
Athaya L : tolong jangan kasih tau siapa-siapa gue jawab Line lo
Setelah itu Athaya langsung bangkit dari tidurannya dan mengambil jaket hitam yang Raihan belikan, tidak lupa ia resletingkan. Ia mengambil handphone dan memasukkannya ke saku. Setelah itu Athaya keluar dari kamar apartemen membawa tasnya
Athaya menarik nafas panjang dan menghembuskannya
Sampe kapan gue naik mobil online terus? Kalo gue ambil mobil di rumah, sama aja balik ke penjara, nyari mati itu namanya
Athaya mengedipkan matanya beberapa kali, jujur, ia sangat mengantuk saat ini. Tapi ia sangat ingin dan butuh pergi ke tempat biasanya
"Makasih ya pak" ucap Athaya sembari menutup pintu mobil
Ia berjalan pelan menuju puncak tebingnya, Athaya bisa melihat mobil Dimas yang terparkir di tempat biasanya. Sebelum ia sampai di tempat tujuannya, ia mampir sebentar ke warung kecil yang ada di dekat mobil Dimas terparkir
Malem gini ko masih ada warung buka, jangan-jangan warungnya hantu nih
Athaya membulatkan matanya membayangkan pemikirannya, ia segera menggeleng-gelengkan kepalanya dan membeli sekotak rokok dan koreknya. Setelah itu ia bergegas pergu dari tempat itu dan menyusul Dimas
"Dim warung yang ada di deket mobil lo asli ga sih?" Athaya menepuk-nepuk tanahnya dan kemudian duduk
Dimas terkekeh "ya asli lah, lo pikir palsu"
"Engga maksudnya, emang beneran ada atau jangan-jangan hantu?"
Athaya tidak mengerti pada dirinya sendiri yang tiba-tiba membahas tentang hal sepele yang amat sangat tidak penting. Ia menghisap rokoknya dan kemudian menghembuskannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Teen Fiction(tamat) Cerita tentang; Athaya Latfesha yang nakal, cuek, dingin, tidak perduli, keras kepala dan mempunyai banyak masalah yang baru saja merasakan apa itu cinta. Bahkan menurutnya perasaannya saat itu lebih rumit dibandingkan apapun. Perasaannya sa...