Dimas duduk terdiam sambil melihat putrinya mengerjakan pr. Dimas tersenyum melihat betapa beda anaknya ini dengan kedua orang tuanya yang sudah jelas-jelas langganan ruang bk. Tiba-tiba Farrel masuk dengan rusuh membawa beberapa plastik makanan. Kedua anaknya yang sedang berdebat mengikuti dibelakangnya.
"Udah gue bilang pesen Mcflurry-nya yang milo! Kan Zela nitipnya milo bukan oreo!" anak Farrel yang perempuan tidak berhenti menjitak kembarannya.
Fashila Azela, sejak ibunya meninggal, ia tidak pernah mau dipanggil 'Ashila' lagi.
"Ya kan gue lupa! Gue juga manusia wajar dong! Gausah jitak-jitak, gue lebih tua!" protesnya.
"Udah diem! Kalian kembar, ga ada yang lebih tua" Farrel mengacak-ngacak rambutnya frustasi memiliki dua anak yang tidak pernah akur.
"Kan aku lahir duluan pa.." anak laki-laki Farrel; Naka menunjuk dirinya sendiri.
Anak perempuan Farrel, kembaran Naka; Kira memutar kedua bola matanya kesal. Ia sudah kebal dengan celotehan Naka tentang dirinya yang lebih tua.
"Hai" Dimas melihat anak perempuanya yang sudah merapikan buku-buku dan menyapa sepupu-sepupunya.
"Eh Zel, maaf ya. Naka belinya Mcflurry oreo, lo kan mintanya milo." ucap Kira. Zela tersenyum kemudian ia mengangguk, "gapapa ko, sama aja, sama-sama es krim, cuma beda toping."
"Tuh kan Zela aja ga kenapa-napa, lo ribet amat jadi orang" ucap Naka. Kira yang sudah bersiap mengomel kini terdiam karena ditatap tajam oleh ibunya; Lily.
"Dim, nih udah gue beliin ayam. Ngantrinya panjang loh, awas aja ga di makan" Farrel memberi Dimas satu plastik berisi ayam cepat saji yang baru Farrel beli tadi.
"Tengs bro" jawab Dimas sambil membuka isinya. Farrel hanya mengangguk sambil duduk di sebelah Dimas.
Kemudian Lily datang dari arah dimana anak-anaknya dan anak Dimas berkumpul, "aku lelah" ucapnya.
Dimas tersenyum, "kalau Athaya disini, gue yakin dia bakal ikutan debat"
Dimas membayangkan kalimat yang akan diucapkan Athaya, "LOH KO GUE GA DAPET?!" Dimas terkekeh pelan kemudian wajah tersenyumnya berubah menjadi wajah sedih.
"Udah ah, Athaya ga bakal suka lo sedih terus gini" kata Farrel sambil menepuk pundak Dimas. Dimas mengangguk pelan.
"TAU GA KEMAREN BTS NGEUPDATE TWITTER LOH, MANA NAMJOON GANTENG BANGET LAGI!" teriak Kira sambil mengguncang-guncang tubuh Zela. Zela hanya mengangguk pasrah sambil memakan es krimnya.
Dimas jadi ingat betapa Athaya benar-benar fanatik dengan yang namanya One Direction. Sedangkan anaknya, Zela, ia memilih untuk menjadi orang biasa yang tidak menyukai band ini itu. Zela benar-benar berbeda dari kedua orang tuanya.
"Lo udah punya doi belum Zel?" tanya Kira pelan. Dimas membulatkan matanya, "jangan doi-doian Zela masih kecil" ucapnya.
"Ah om, ga asik, Zela kan udah SMA masa ga boleh ngeceng orang??" ucap Kira. Naka yang lagi makan es krim hanya memutar kedua bola matanya melihat Kira yang sangat cerewet.
"Ah lo mah doi-doian juga disakitin sama si itu" ejek Naka. Kira menatap Naka tajam.
"Zela.." Dimas memanggil anaknya itu. Zela menatap Dimas dan kemudian menghampirinya.
"Jangan pacar-pacaran ya?" ucap Dimas. Ia terlalu takut anaknya akan seperti dirinya, kehilangan orang yang sangat disayang. Zela menatap Dimas dengan tatapan 'loh kenapa?'
Dimas tersenyum, "nanti aja kalau kamu udah kuliah, pacaran itu pasti ada sakit hatinya"
Farrel menepuk pundak Dimas, "Dim, udah" katanya. Dimas hanya tersenyum dan kemudian mengangguk. Ia tidak seharusnya seperti ini.
"Yaudah, kalau kamu suka seseorang, kamu harus bilang, jangan sembunyi-sembunyi ya?" Zela mengangguk.
Beberap saat kemudian semuanya mendadak sunyi dan canggung. Kira yang tidak suka suasana canggung pun berteriak, "ZEL KE MALL YUK!"
"ANJRIT KAGET GUE SAT!" protes Naka. "Naka, bahasa" Lily menatapnya tajam sedangkan Naka hanya terkekeh pelan.
Athaya, andai kamu ada disini. Aku tau kamu akan bergabung dengan keponakanmu, berkata kasar ini itu. Dan juga Zela ga akan jadi anak yang pendiam kaya gini. Athaya, kamu baik-baik aja kan di atas sana?
Apa kamu sedang tersenyum?
Apa kamu sudah makan?
Apa kamu bahagia?
Sadimmu merindukanmu.Selesai
—
akhirnya selesai juga, teenfiction ini udah satu taun wkwkwk,
dan beberapa kejadian gue ambil dari kejadian nyata,
cuma beberapa ya, sisanya murni imajinasi gue
jangan lupa vomments di bonus part ini, jangan lupa vomments dan baca teen fiction gue yang lain ya!!
sampai jumpa di ceritaku yang lain!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Dla nastolatków(tamat) Cerita tentang; Athaya Latfesha yang nakal, cuek, dingin, tidak perduli, keras kepala dan mempunyai banyak masalah yang baru saja merasakan apa itu cinta. Bahkan menurutnya perasaannya saat itu lebih rumit dibandingkan apapun. Perasaannya sa...