dua belas

1.9K 108 2
                                    

Ia baru sadar bahwa sepupu jauhnya pernah membeli apartemen disini. Sepupunya pernah bercerita bahwa ia akan menjual apartemennya, dengan segera Athaya menghubungi sepupunya tersebut

Athaya L : Thal

Thalita : eh Athaya, apakabar?

Athaya L : tumben masih bangun, gue baik, lo?

Thalita : gue baik, gue lagi ngurusin urusan

Athaya L : oh, Thal apartemen lo udah di jual belom?

Thalita : udah kenapa emang?

Athaya L : udah ada yang beli?

Thalita : belom sih

Athaya L : gue boleh beli ga?

Thalita : oalah gausah beli kali Thay, gue kasih aja, lo butuh?

Athaya L : iya gue lagi nyari kamar apartemen terus gue keinget apartemen lo
Athaya L : gue bayar berapa?

Thalita : gausah kali Thay, kebetulan gue emang berencana mau nawarin lo dulu sih

Athaya : beneran Thal?

Thalita : iya lah beneran

Athaya : MAKASIH BANGETT

Thalita : sama sama, nanti bilang aja ke resepsionisnya kamar 365 milik Ms. Thalita Ravesha

Athaya : yoi, thanks a lot loh Thal

Thalita : sip sama sama Thay

"Kenapa sih senyum-senyum?" tanya Dimas

"Dari tadi nanya mulu kaya pembantu baru"

Tiba-tiba tawa Dimas meledak, ia hampir kehilangan konsentrasi menyetirnya. Dimas tertawa sangat heboh

"Apa yang lucu sih" gumam Athaya

"Gila Thay, lu lucu banget" kata Dimas yang masih tertawa

Athaya hanya memutar bola matanya

"Kamar nomor 365 milik Ms. Thalita Ravesha"

"Sebentar ya mba, saya hubungi dulu Ms. Thalita nya"

Athaya mengangguk, beberapa menit kemudian sang resepsionis menyimpan telefonnya

"Ms. Athaya Latfesha? Boleh dilihat kartu nama dan kartu pengenalnya?"

AthayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang