Athaya menaiki atap yang satunya dan sampailah dia di depan jendela. Athaya membukanya perlahan, memasukkan dirinya dan menutup jendelanya kembali. Ia menyalakan lampunya dan
"Dari mana?"
Mati
Mati
Mati
"Wa..warung" jawab Athaya
Perasaan tadi gue kunci pintunya
"Mama nungguin 5 jam loh, ke warung beli apa sampe 5 jam?"
Orang itu; Mama, duduk di kursi belajar Athaya, menyilangkan tangannya dan menatap Athaya tajam. Matanya menandakan seperti ia ingin membunuh Athaya. Semoga saja tidak
"Bukan urusan mama kan? Sekarang permisi, Athaya mau tidur"
Athaya berusaha menaruh tas kecilnya di tempat pojokan agar mama tidak tertarik untuk membukanya. Jika mama tau apa isinya, mungkin Athaya bisa digantung.
"Mau bangun jam berapa kalo kamu tidur jam 3? Kenapa kamu keluar malem-malem hah?! Kamu mau jadi cewe yang kerja di club?! Kamu mau jadi cewe yang gapunya harga diri?!" Teriak Mama yang sudah ada didepan Athaya
"Berisik"
Plak..!!
Sebuah tamparan melayang di pipi kiri Athaya, pipinya memerah, sangat merah. Begitupula dengan wajah Mama yang sepenuhnya merah, karena emosi.
Athaya masih memegangi pipinya
"Keluar Ma" ucap Athaya pelan
"Kamu siapa nyuruh-nyuruh Mama?! Ini rumah mama dan papa, kamu berani-beranimya ngusir mama dari ruangan yang mama beli pake uang mama!"
"Jelasin dulu kenapa kamu keluar malem-malem?! Kamu pikir di rumah ini gaada aturannya?! Kalo kamu mau aturan sendiri, beli rumah sendiri!" Teriak Mama
Athaya mengambil lagi tasnya lalu melangkah keluar kamar dan berlari
"KESINI KAMU ATHAYA!"
Ia sempat bertemu Farrel, tapi ia abaikan dan tetap berlari. Athaya berlari keluar rumah dan berlari menjauh dari rumah, kemanapun, asal jauh dari rumah.
Athaya sudah berlari sedaritadi, ini saatnya ia mengistirahatkan kakinya. Athaya duduk di trotoar, dan ia baru sadar bahwa aku berlari sampai jalan raya. Ia mengeluarkan handphonenya dan menelepon seseorang
"Halo"
"Hmm"
"Vell"
"Apa?? Ganggu tidur lo"
"Vel, gue boleh ga nginep di rumah lo? Plis satu hari ini aja, eh dua hari deh"
"Yaudah kesini aja"
"YEE MAKASIH"
Athaya segera memesan mobil lewat online dan menunggunya. Beberapa menit kemudian mobil tersebut terparkir di depannya dan mengantarkan Athaya ke rumah Marvel. Setelah sampai ia meminta maaf kepada supirnya karena memesan di pagi buta dan memberi uang lebih. Athaya turun dan memencet bel
Marvel pun keluar dan membuka gerbangnya. Athaya pun masuk kedalam rumahnya sementara Marvel masih menutup dan mengunci pagar.
"Hai Thay" sapa Lily; kakak perempuan Marvel
"Eh hai Kak Lil, gue ganggu banget ya? Maaf banget ya Kak"
"Engga ko, gue emang pengen jogging hari ini, kalo jam 5 nanti takutnya malah telat ke sekolah jadi mening jam 3, oh iya Athaya ada apa kesini?" Lily menyiapkan botol minumnya, sepertinya untuk sehabis jogging

KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Roman pour Adolescents(tamat) Cerita tentang; Athaya Latfesha yang nakal, cuek, dingin, tidak perduli, keras kepala dan mempunyai banyak masalah yang baru saja merasakan apa itu cinta. Bahkan menurutnya perasaannya saat itu lebih rumit dibandingkan apapun. Perasaannya sa...