03. MABA

2.5K 178 21
                                    

Flashback -

Sebagai mahasiswa baru, Raya diwajibkan mengikuti PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) atau sebut saja Ospek - istilah jaman dulu.

Raya yang memang ogah-ogahan kuliah,  hari itu datang terlambat. Dengan santainya dia berjalan memasuki gerbang tanpa rasa takut, sementara Maba yang lain berlari-lari panik, karena senior mereka sudah berteriak, membentak dengan muka bengisnya.

"CEPAT-CEPAT...!!! Yang terlambat bentuk barisan sendiri!"

"AYO LARI.... LARI!"

"WOYYY.......... CEPAT-LARI SEMUAAA!!!"

"CEPAT...........LARI..................!!!"

Beberapa senior memandang  geram pada Raya yang masih santai berjalan tanpa menghiraukan teman-temannya yang panik berlari-larian dan bahkan saling bertubrukan.

Salah satu senior  langsung mendekat dan mendorong tubuh Raya agar segera menuju barisan.

"Ini juga. Hey, LARIIII...!" bentak si senior.

Raya hampir tersungkur karena memang tidak siap. Seketika itu juga dia menoleh.

"Gak maen KASAR emang GAK BISSA!" bentak balik Raya.

Sang senior tentu kaget mendapat perlawanan dari maba.

Dibacanya nametag di dada Raya.
"RA-YA! O lo mau melawan? O....Mau jadi jagoan?" sinisnya.

Mata senior itu bengis menatap Raya.

Raya mendongak tanpa ekspresi membuat sang senior kian geram, terlihat ia mengepalkan tangan kuat-kuat.

"KAMU. . .!!!" sambil menunjuk hidung Raya, "lari keliling lapangan 10 putaran!"

HAH

Gengsi, Raya pun menoleh ke arah lapangan dan bersiap.

Luas juga ya?  Kelilingnya hampir sama dengan satu setengah lap lintasan balap. Hm...

Raya garuk-garuk kepala mencari akal. Ia jelas nggak mau menerima hukuman itu. 

Sementara Maba lain yang juga terlambat sudah melaksanakan hukuman dan kembali ke kelompok mereka masing-masing.

Raya masih diam dan sok cool. Otaknya buntu tak bisa ngeless lagi.

"AYO. TUNGGU APA LAGI?" bentak senior itu lagi.

"NGGAK!" balas Raya refleks gak kalah keras.
Raya sendiri sebenarnya juga kaget kenapa ia bisa berkata sekeras itu. Ups!

"Ups. M-mMaksud saya, saya gak sanggup Kak." ralatnya dengan suara lebih pelan.

Sang   senior  mendekat menahan marah. 2 senior cowok dan 1 cewek mengikuti, mereka mendekati Raya.

"Kenapa Mon? Ni cewek nantangin lo?" ujar si cowok yang item kriting.

"Mondy... Paling dia cari perhatian ke lo aja! Pasrahin Dado aja biar dikerjain sama dia," si senior cewek mengelus lengan senior yang dipanggil dengan sebutan Mondy dan bicara manja. Raya melirik sekilas dan sempat membaca nametage yang tergantung di lehernya, tertulis nama MEL-LY.

"Udahlah biar Dado sama Oki aja yang ngerjain dia, Mondy sayang..... Ngapain lo capek-capek. Percaya gue deh,  cewek ini cuma cari perhatian lo aja. Yuk!"  Melly menarik tangan Mondy. Tapi Mondy menepis kasar. 

"Udah deh Mel! Lo mending gabung ke sana aja sama cewek-cewek,  Okay?" perintahnya kemudian.

Cewek itu manyun tapi menurut juga dan segera melangkah pergi dengan centilnya. 

Siapa takut Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang