31. SIARAN PERDANA

1.4K 124 8
                                    

Saat yang ditunggu banyak orang pun tiba, siaran perdana program acara GERBANG (Generasi Bangsa) dengan penyiar Mondy dan Raya.

Seluruh kru dan fans bahkan bertahan di studio. Mereka semua was-was sekaligus kepo, penasaran akan jadi apa nanti.

Bagi Billy dan kru ini adalah pertaruhan nama besar PRO FM.
Bagi para fans mereka khawatir idola mereka gagal di siaran perdana. Sekalipun Mondy seorang model dan artis sinetron, ia belum pernah siaran sams sekali. Biasa menghapal script dan bergaya, kini ia harus siaran. Jadi wajar jika Mondials (sebutan untuk fans Mondy) was-was.

Tak beda dengan Raya,  ia hanya jago disirkuit balap, gak perlu banyak komunikasi dan kata, kini diharuskan siaran. Kekhawatiran teman dan pengagumnya pun ada. Boleh di bilang mereka tak yakin Raya akan bisa.

Reva dan anak kos lain sudah menyalakan radio sejak siang tadi. Dag dig dug mereka menunggu Raya siaran.

"Semoga lancar ya? Semoga Raya gak malu-maluin, gak di bully." Harap mbak Arini yang langsung diamini yang lain.

Suasana langsung tegang.

"Tenang aja gaes, Raya kan cerewet, suka ngomel, pasti bisa lah siaran," hibur Reva.

Bukannya tenang, Maria dan Mbak Arini malah makin khawatir.

"Asal nggak ngomel ngamuk aja disana. Mana dia nggak bisa pelan lagi kalo ngomong. Hadwe!" Maria tepok jidat.

*****

Awalnya Ramon terlihat grogi dan saling canggung, apalagi mereka tidak hanya sekedar cuap-cuap ngobrol tapi juga harus fokus ke kamera karena ada streaming video. 

Tak hanya fokus pada obrolan tapi juga penampilan mereka.

Live chat-nya langsung rame. 

Mondy dan Raya sempat kebingungan antara mementingkan esensi siaran dan live chat. Untunglah Billy  mumpuni di bidang ini, dengan sigap ia mampu mengatur kapan mereka harus siaran, kapan harus melihat atau mengomentari live chat, kapan Said harus memasang musik, back sound atau pun lagu-lagu.

Billy mengarahkan tim nya dengan amat baik. 
1 jam kedua mereka sudah enjoy. Mereka sudah benar-benat menjadi diri mereka sendiri. Dan itu justru menjadi daya tarik penikmat PRO FM. 

Saat Raya dan Mondy berebut komentar pun menjadi suguhan yang menarik. Atau saat Raya bamgkit pun jadi bahan obrolan.

"Eh... Mau kemana Ray?" refleks Mondy.

"Pipis, mau ikut?" ceplos Raya lupa kalau sedang on air.

Billy tak bisa menahan tawanya. Live chat pun kembali ramai dan penuh komentar dan tawa.

Bahkan kejadian itu bisa jadi topik perbincangan.
Said tak diperintahkan putar musik, jeda atau iklan, membiarkan obrolan alami itu.

"Sory pendengar.. ditinggal bentar. Kan masih ada Mondy," oceh Rays begitu sadar sedang siaran.
"Mungkin karena udara dan AC kelewat dingin. Bagaimana ditempat kalian?" lanjutnya.

"Iya. Ini suhu berapa sih Mas?" timpal Mondy membiarkan Raya pergi.

Terdengar jawaban dari Billy.

"Oh pantes dingin sobat PRO FM. Tapi kendali kan ditangan kita, kita bisa atur suhunya. AC tetap pentint loh! Bayangkan kalau gak ada AC! Sama dengan alat-alat elektronik lainnya. Tapi sekali lagi jangn sampe mereka mengendalikan kita. Kita yang harus mengendalikan mereka."

Mondy mendapat kode dari Billy.

"Nah.. sekarang sudah lebih hangat nih, kita simak lagu pilihan kalian biar makin hangat."

Siapa takut Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang