Studio Pro FM : Sabtu 08.00
Mondy datang ke Studio dengan ditemani Alicia beberapa menit yang lalu.
Ini adalah dunia baru bagi Mondy jadi wajar saja jika ia tak ingin mendapat kesan buruk karena datang terlambat. Mereka kini berada di ruang manager, menemui sang Program Director, yang akrab di sapa Bang Billy.
Mondy dan Billy terlibat perbincangan serius. Beberapa kertas di berikan kepada Mondy untuk dipelajari sambil menunggu calon patnernya.
Alicia duduk manis disamping kiri Mondy dengan menggenggam tangan kiri Mondy, sesekali bergelayut di lengan Mondy.
"Bentar ya Mon. Kamu baca aja dulu!" Billy menggeser kursinya meraih telepon dan membuat panggilan. Mungkin Billy risih melihat kemesraan muda-mudi di depannya. Setidaknya itu yang Mondy rasakan hingga perlahan melepas tautan Alicia di lengannya.
*****
"Lo dimane Dan?"
Mondy mendongak mendengar sapaan keras Billy saat melakukan panggilan. Sadar bukan urusannya, ia pun kembali fokus pada berkas-berkas ditangan sekalipun mendengar perbincangan Bang Billy.
"Kok belum nyampek?"
"________"
"Udah sama Raya kan?"
"________"
"Ya udah.... ntar langsung ke ruangan gue ya? See You!"
Billy meletakkan gagang telepon dan kembali fokus pada Mondy.
"Gimana Mon?" tanyanya
"Oke Bang. Semua sudah sesuai dengan draft kontrak kemarin. Tapi. . . ." Mondy membolak-balik kertas, mencari sesuatu lalu ditunjukkan ke Billy.
"Mengenai training camp ini?" tanya Mondy menggantung.
"Oh.... " gumam Billy pelan, siap memberikan penjelasan. Tapi mendadak ponsel di dimejanya bergetar.
"Bentar ya Mon," Billy membuka pesan diponsel-nya.
Beberapa saat kemudian, ia berdiri lalu pamit meninggalkan Mondy."Sorry Mon, Big Bos manggil. Lo boleh tunggu disini atau langsung ke ruang meeting di sebelah ya? Nanti kita semua nyusul ke sana. Atau kalo mau ke kantin dulu boleh juga. Sorry ya nggak nyediain breakfast."
Billy berjeda mengambil jas yang sedari tadi tergantung di sandaran Meja lalu memakainya.
"Jam 9.15 kita ready meeting dengan GM, crew, staff, Raya dan KAMU!" Billy menekankan kata Kamu dengan menunjuk pada Mondy lalu melirik sekilas pada gadis di samping Mondy sebelum melangkah keluar ruangan.
Mondy memandang Alicia dengan tak enak hati. Secara tidak langsung Billy mengisyaratkan bahwa di ruang meeting nanti tidak boleh ada orang lain, sekalipun itu pacar. Wajar bila Alicia nampak kesal dan bibirnya langsung manyun.
Mondy pun menyentuh lembut bibir itu dengan telunjuknya. "Awas, ntar bibir tumpah." ledeknya.
Alicia makin memajukan bibirnya, karena gemas Mondy malah memainkan bibir Alicia dengan jari jempol dan telunjuknya makin mengerucutkan bibirnya.
"Aww, sakit Mon!" Alicia menepis tanganya, menarik bibir kesal. Mondy malah terkekeh gemas.
Alicia makin kesal dibuatnya. Dan seperti paham tabiat kekasihnya, Mondy segera menghentikan tawanya dan mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi mulus Alicia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa takut Jatuh Cinta
Fanfiction(Session complete) Ada part yang di private. 🙏🙏 FOLLOW Kalau mau baca. Tak ada seorang pun yg berkeinginan jadi PHO, tidak juga Raya Ramadani dan Mondy Mahardika. Tapi bagaimana jika cinta itu datang di saat yg tidak tepat? Saat masing-masing sud...