15. ACCIDENT KE-2

1.5K 166 13
                                    

...

🎵🎵
Aku pernah jadi malaikatmu
Menjaga kamu s'lalu
Dari hari burukmu
Dulu akulah penyelamatmu
Pelindung dalam jiwamu
Oohh...slalu ada untukmu
Firasatku berkata tuk jauh darimu
Lalu ku temui kamu
Tak kusangka kamu ada didepanku
Bermain cinta

Terang saja terlihat dimataku
Kau peluk dia jelas didepanku
Apa kamu lupa pengorbananku
Kamu terlalu jahat... perlakukan diriku sekejam ini

Lebih baik ku sendiri

Aku pernah jadi malaikatmu
Menjaga kamu s'lalu
Ooo...Dari hari burukmu... ohh ...ohh

Terang saja terlihat di mataku
Penghianatan ada di depanku
Bagaimana kini ku kan percaya
Kamu terlalu jahat... perlakukan diriku sekejam ini
Lebih baik ku sendiri

......🎵🎵🎵

Iringan lagu  kamu jahat-nya Geisha sempat terdengar dari kontrakan sebelah ketika Raya mulai menstater motor yang menambah sesak di dadanya. Derasnya air mata seolah berpacu dengan derasnya hujan yang mendadak turun .

Dibawah guyuran hujan Raya nekat melajukan motornya. Tak menghiraukan suara petir yang  terdengar dan kilatan cahaya yang memantulkan pasi wajahnya dipekatnya gelap malam.

"Bodoh. Bodoh. Bodoh!" umpatan itu berkali-kali keluar dari bibirnya yang mulai beku.

"AARGH. . . .!" teriakan itu juga terdengar berulang

Kamu bodoh Raya! Argh!  Kenapa gue begitu bodoh? Kenapa gue begitu cengeng dan rapuh? Kenapa gue langsung pergi bergitu saja? Tak bisakah gue tahan sedikit emosi dan sakit hati gue? Setidak-tidaknya . . . .

Harusnya gue balas perlakuan mereka? Penghinaan mereka? Harusnya gue tak tunjukkin kelemahan.

Raya kenapa kamu diam saja, kenapa tidak kamu tampar saja keduanya?

Motor Raya melaju tak tentu arah. Tapi motor sport hijau itu sepertinya sudah hapal jalan pulang. Ia seolah dapat melaju  sendiri tanpa kendali tuannya.

Seakan kehabisan tenaga Raya mulai sempoyongan membawa motornya. Badannya mendadak lemas, kepalanya berputar. Ia kuatkan diri melewan dingin yang melai membekukan tubuhnya dan  pandangan yang mulai kabur. 

Bagaimana pun juga otaknya masih waras untuk sekedar memikirkan safety riding dengan kondisinya saat ini. Jarak ke kost tinggal 2 kilo lagi tapi kali ini ia tidak yakin mampu finish. Ia harus segera menepi ke kiri untuk segera berhenti, beristirahat dan menguatkan diri. Kian pelan ia nyalakan lampu sign lalu berusaha menepi ke kiri.

Sorot lampu mobil dibelakang seakan memburunya.

"Tet. . . Tet. . .!"

Bunyi klakson berulang dari mobil dibelakang yang merasa terhalang. 

Siapa takut Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang