4

22.8K 1.2K 20
                                    

1,2, dan 3 digabung menjadi 4.
Jadi 4 adalah awalan.

Like and comment yeah :v

Happy Reading.

(Diprivate secara acak.)

***

Byuurr~

"Aaa... Dingin!" Teriak Ariana spontan menutupi dan me-ngelap wajahnya dari air.

"Kau pikir kau siapa? Masih tidur jam segini? Tuan puteri? Cepat bangun!!! Bersihkan ruangan ini! Astaga. Benar-benar tidak punya rasa malu! Cih!" Bentak Vartan. Mate-nya. Vartan Zsort Ormos.

Sejak kematian orang tua Ariana, Vartan tiba-tiba menjadi sangat membencinya. Ariana sendiri tidak tau apa sebabnya dan salahnya.

Tepatnya saat Ariana berumur 7 tahun sedangkan Vartan 3 tahun diatasnya.

Vartan yang selalu melindunginya, menyayanginya, begitu lembut, perhatian, menjadi hilang.

Mata Ariana mulai berkaca-kaca dan dengan langkah yang cepat Ariana membersihkan setiap ruangan.

Ini sudah biasa dilakukan Ariana dan maid-maid yang berada di pack ini sudah lelah menyuruh Ariana untuk tidak melakukan hampir semua pekerjaan maid-maid disini tetapi dengan keras kepalanya Ariana menolak dan tetap melakukannya dengan tulus dan tersenyum.

Padahal para maid-maid disini juga mengetahui diam-diam bahwa Ariana sering menangis pilu didalam kamarnya dan calon alpha mereka yang selalu kasar pada Ariana. Mate-nya.

Saat Ariana sedang membersihkan salah satu ruangan yang berada dipack ini, Ariana melihat kearah jendela.

Mata indah Ariana memandang ke arah taman dibagian belakang pack.

"Vartan..." ucap Ariana menyentuh kaca yang berada dijendela depannya sambil mengusap-usapkan jarinya dikaca cendela berharap bahwa Ariana benar-benar menyentuh pria tersebut. Sakit.

"Jangan menangis Ariana..." sambil mengusap air matanya.

Kalian tau kenapa ia menangis? Vartan disana sedang bersama wanita lain. Yang setau Ariana bernama Victoria. Kekasih Vartan.

Bukan hanya bersama, Ariana juga melihat Vartan menciumi Victoria dengan kasih sayang yang dulu itu adalah milik Ariana. Hanya dia.

Sakit.

Hati Ariana sakit. Spontan Ariana meletakkankan tangannya kedepan dadanya.

Karena tidak sanggup melihatnya Ariana meninggalkan tempat itu dan menuju kamarnya untuk mandi sekaligus menyegarkan pikiran dan hatinya kembali.

***

Selesainya Ariana membersihkan dirinya. Yaitu mandi. Ariana memutuskan untuk kebawah tetapi saat membuka pintu kamarnya, Ariana terkejut melihat Vartan berdiri didepan pintu kamarnya. Dengar tatapan marah dan rahang yang mengeras.

Ariana menunduk ketakutan sambil memegang tangannya "Kau!!! Kenapa malah bersantai-santai hah? Ini jam berapa?" Teriak Vartan sangat kuat bahkan beberapa maid sedang mengintip, takut terjadi sesuatu pada Luna mereka-Ariana.

Ariana semakin menunduk takut dengan tangan yang bergetar. "selain tidak bisa berganti shift, kau juga bisu dan tuli ya?" Vartan tersenyum meremehkan dan sinis.

Mata Ariana memanas dan berkaca-kaca.

Benar, selain keluarganya yang meninggal, mate yang membencinya, Ariana belum bisa atau sama sekali tidak pernah berganti shift dengan serigalanya, bukan hanya itu, dia juga tidak bisa berkomunikasi dengan serigalanya. Sungguh menyedihkan.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang