11

16.9K 1.1K 76
                                    

"Terkadang pada momen terbaik, sepatah kata atau satu pandangan saja sudah cukup berarti"

-Honore de Balzac-

"Alp-ha." panggil seseorang dengan nada yang bergetar. Takut mungkin.

Alpha tersebut hanya membalasnya dengan sebuah deheman kecil namun bagi Beta yang bernama Reig itu adalah suara kematian.

"Farkas Fartalla Florenza hilang ke-mbali Alph-." belum selesai Reig menyampaikan pesan nya, Reig terkejut dan hampir mati.

Dickson dengan keras menjatuhkan buku yang dibacanya tadi.

"APA MAKSUDMU!!!" Teriak Dickson sangat kuat, bahkan bangunan ini pun mungkin bisa hancur. Jika terbuat dari kayu misalnya.

Dickson mendekati Reig dengan tatapan matanya yang seolah ingin membunuh seseorang.

"Ma-maafkan Alp-ha. Informasi yang kami dapat, Farkas Fartalla Florenza telah di-reject oleh Alpha dari Redmoon pack." pernyataan itu sedikit membuat Dickson terkejut senang, pasalnya dia tidak usah susah susah membuat orang itu untuk me-reject Farkas Fartalla Florenza.

"Dan tepat pada saat itu Alpha. Farkas Fartalla Florenza menghilang." Lanjutnya.
Tanpa aba-aba Dickson mencekik leher Reig dan membuatnya sulit untuk bernafas. Seperti ikan yang dilemparkan ke darat.

Dengan semua tenaga yang Reig punya dia mencoba melepaskan cengkraman yang ada dileher nya itu namun sepertinya kekuatannya tidak ada bandingannya dengan Dickson.

Reig mulai kehabisan nafas, wajahnya sekarang sedikit membiru karena cengkraman dilehernya itu sangat kuat.

Sekarang dalam fikirannya dia pasti akan mati sekarang. Dan Reig memohon pada Moon Goddes agar menyelamatkannya sekarang.

Bom! Moon Goddes mendengarkan permohonannya. Dickson melepaskan cengkramannya.

Namun itu belum pertanda baik baginya.
"Temukan dia secepatnya atau kau akan menjumpai keluargamu di neraka!" Dickson keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Reig yang benar benar harus bersyukur hari ini.

🐋

"Ka-u bisu?" tanya Alpha membuat Ariana menaikkan satu alisnya.

Edward sekarang memaki dirinya yang sangat idiot.

Dia akui dia memang idiot. Tapi ini kan adalah hal baru baginya. Tolong di maklumi.

Kalian juga pernah bukan gugup saat berhadapan dengan orang yang kalian sukai?

Jika tidak gugup, berarti kau tidak menyukainya. Atau mungkin kau sudah terbiasa atas kehadirannya.

Alpha itu menghela nafasnya, wanita didepannya ini tetap diam.

"Astaga! Apa yang harus aku lakukan." batinnya frustasi.

"Perkenalkan aku Elgan Emerald Frigyes. Alpha dari Bluemoon pack. Kau bisa memanggilku ElGan...Teng. Hehe." Elgan nyengir tanpa dosa dan polos.

Astaga! Perkenalan macam apa ini?!

Lagi lagi wanita itu hanya diam. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Elgan mulai beranjak dari kamarnya dengan lesu. Kasihan sih tapi mau gimana?

Namun belum beberapa langkah Elgan berjalan. Wanita itu mengeluarkan suaranya.

"Lapar."

Astaga! Seketika bulu bulu halus disekitar leher, tangan, kaki dan 'bagian-bagian lainnya' meremang.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang