41

7.9K 485 29
                                    

TOLONG DIBACA SAYANG.

Miss me? Hehe.

Pasti pada bosan ya nungguinnya? Bahkan. Ada yang ninggalin cerita ini.

Noproblem. Karena hak kalian untuk memilih cerita mana yang kalian inginkan.

Saya disini hanya menulis, berpikir dan mengharapkan komentar kritik kalian walaupun ya hanya sebagian yang memberikannya.

Jujur aja, saya mulai tidak tertarik lagi melanjutkan karena saya juga tidak pernah mendapatkan respon dari kalian.

Saya mengupdate ini dikarenakan ada seorang kakak yang meminta saya untuk melanjutkannta dengan mengatakan dia tidak bisa berpindah cerita jika cerita ini belum diselesaikan.

Saya juga tidak ada niat untuk mengecewakan kalian. Hanya saja say harap kalian mau berbagi setidaknya bintang dari kalian. Saya jugakan dari awal sudah berjanji akan menselesaikan cerita ini sampai selesai.

Nah, saya ada sedikit bocoran. Ceritanya bakal saya buat tidak bertele-tele maksudnya disini adalah ceritanya tidak seperti sinetron-sinetron yang memiliki banyak masalah dll. Saya akan buat singkat namun dapat kalian mengerti.

Dan yang belom Follow saya harap diFollow karena part terakhir akan saya PRIVATE.

Happy Reading...

_____________________________________________________________________________

Disepanjang halaman belakang Pack mulai dari beberapa hari ini sangatlah tidak tenang. Banyaknya suara-suara yang sedang berlatih dengan sangat giatnya disana. Gamma disana juga sangat terlatih untuk melatih para Werewolf lainnya.

Ada yang berganti shift dan ada juga yang saling beradu kekuatan. Disisi lain Ariana terfokus pada Linda yang sedang berlatih dibagian sisi lainnya. Perasaan bersalah kembali menjalar didadanya.

Tekadnya adalah menghampiri nya dan meminta maaf.

Beberapa saat ia melangkah, matanya beralih fokus pada sisi lain dari lapangan.

Elgan. Matenya. Sedang berlatih juga ternyata. Walaupun ia seorang Alpha, apa berhak tidak ikut latihan? Apalagi ini menyangkut Ariana. Apapun yang menyakut Lunanya makanya dia juga tidak akan pernah diam diri saja.

Mata Ariana tidak pernah terputus saat melihat apa saja yang dilakukan Elgan. Ia menghembuskan nafasnya. Gejolak yang sering terjadi kembali terjadi didalam dadanya. Ia masih terbingung akan yang terjadi pada dirinya. 

Beberapa hari ini ia merasa sangat tidak baik, seperti kesedihan yang sangat mendalam namun dia tidak tahu apa itu. Ia merasa bahwa dirinya baik-baik saja dengan Elgan, dan juga kepada yang lainnya. sampai sebuah benda basah terasa didaerah keningnya.

"Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya Elgan khawatir lalu menangkup wajahnya.

"Ah tidak." Elak Ariana. "Apa kamu mau minum?" Ia segera mengalihkan badannya menghindari tatapan Elgan.

"Hey." Ucap Elgan lembut lalu dengan tiba-tiba mengangkat Ariana dalam dekapannya.

"Elgan!"

"Apa? Apa yang salah? Aku tidak berbuat apa-apa." 

"Turunkan aku sekarang." Perintahnya. Wajah Ariana merona, ia melirik kesisi kebelakang Elgan dan banyak yang memperhatikan mereka, ia benar-benar sangat malu lalu kembali menyembunyikan wajahnya didada Elgan.

Elgan yang mengetahuinya tersenyum lalu melihat kearah belakang dan yang memperhatikan mereka yang seketika berpura-pura kembali latihan. Perasaan lelah dalam dirinya menghilang ketika berada dalam dekat wanitanya ini. Entah sihir apa yang Ariana lakukan padanya hingga sangat mencintainya dan siap berlutut demi mendapatkan cintanya.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang