14

13.2K 835 68
                                    

Happy Reading...

***

Elgan mulai teringat satu hal, dan mulai tersenyum senang. "Kau bicara? Coba lagi." pinta Elgan. Tidak bisa dipungkiri, Edward pun sedang meraung-raung bahagia didalam kepala Elgan.

"Aku tidak bisu." jawab Ariana dengan menatap Elgan sambil menyipitkan kedua matanya. Membuat Elgan bergidik ngeri sebentar.

Didalam fikiran Elgan, Edward meraung-raung senang minta keluar. Serigala tidak sabaran!

Tuan rumah dulu dong yang deluan, enak aja mau nyosor deluan; Elgan-

Elgan nyengir seketika membuat kedua matanya tertutup, sipit, seperti orang Korea! 😑

"Maafkan, akukan tidak tau. Tapi sok tau jadinya. Hehe~" Elgan mengusap tengkuknya.

Ariana terdiam lagi, membuat Elgan bingung. DIA HARUS APA SEKARANG.

"Ehm... Sebenarnya, kita belum berkenalan. Jadi ayo berkenalan!" ucap Elgan senang, seperti anak kecil.

Aku malu, serius. Abaikan, anggap saja kita tidak kenal!; Edward-

Ariana sebenarnya tersenyum geli melihat tingkah Alpha seperti Elgan, namun Ariana mampu menyembunyikannya.

"Aku Ariana. Arina Belladonna Dante."

"Rrr... Nama yang cantik seperti pemiliknya." geram Edward.

"Terimakasih." balas Ariana lagi.

Darimana dia tau apa yang dikatakan Edward? Edward dan Elgan semakin tidak mengerti dan bingung.

Sebenarnya Ariana juga bingung, namun dirinya hanya mengatakan apa yang dirinya dengar dan rasakan. Jadi dirinya tidak peduli.

"Kau mau melihat Edward, Serigalaku. Dia sudah lama ingin keluar dan menemuimu. Serigala yang tidak sabaran memang?" tanya Elgan mencari topik pembicaraan yang dibalas anggukan kepala oleh Ariana.

"Tapi setelah itu bolehkah aku melihat serigalamu juga?" tanya Elgan lagi.

Ariana tersentak kaget mendengarnya dan pandangannya mulai sendu.

Elgan panik, kenapa? Apa dia salah berkata lagi? Oh jangan lagi, kumohon!

"Tidak apa-apa El. Aku tidak bisa berganti shift. Aku juga tidak bisa berkomunikasi dengannya. Menyedihkan ya." Ariana tersenyum merendahkan sebentar kemudian menundukkan kepalanya dan tanpa disuruh air mata Ariana sudah terjatuh.

Elgan lebih panik lagi sekarang, wanitanya menangis!

Dengan terburu-buru Elgan mendekati Ariana, mendekapnya dalam pelukan hangat Elgan.

"Jangan menangis, kumohon." pinta Elgan dengan suara serak. Kenapa Elgan menjadi lelaki lemah didepan wanita ini?

Namun apa? Yang didapatinya malah wanita ini semakin menangis membuat Elgan semakin merasa bersalah.

Elgan mengusap kepala Ariana dan meletakkan kepala Ariana kedalam dadanya.

Semoga ini bisa menenangkan nya. Semoga!

Hampir beberapa menit Ariana meluapkan tangisnya, sekarang Ariana sesegukan akibat tangisnya yang menggelegar itu.

Ini aneh! Ariana selalu bisa mengontrol emosinya selama ini. Bahkan didepan Vartan.

Kali ini Ariana tidak bisa menahannya, dirinya lepas kontrol. Atau lebih tepatnya  lepas kendali didepan lelaki yang belum dikenalnya, lelaki yang memiliki harum melebihi Vartan, wajah tampan melebihi Vartan. Semua melebihi Vartan.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang