32

10.5K 634 12
                                    

Dibalik perasaan takut yang menghantui dirinya. Ternyata ada rasa penasaran yang lebih besar lagi. Dilihat dari sisi manapun, dikamar ini tidak ada seorangpun dan tidak ada celah sedikitpun bagi seseorang bersembunyi.

Ariana menutup kedua bola matanya dan merilekskan tubuh tegangnya. Menikmati keheningan yang hanya sementara ini. Sekaligus merasakan pergerakan sekecil apapun. Jika ada.

"Sudah selesai bersemidinya?" Sindir seseorang itu tiba-tiba.

Ariana memberanikan dirinya. Ia sudah sangat muak, karena sedari tadi ia merasa seperti dipermainkan oleh seseorang yang tidak diketahui batang hidungnya dimana.

"Kau siapa? Kalau berani keluar. Kalau gak berani tidak usah keluar. Karena aku juga tidak berani." tantang Ariana.

Seseorang itu tertawa geli.

"Dasar bodoh! Ini aku, serigalamu. Aku berada didalam pikiran dan kepalamu sejak lama. Maka karena itu aku tidak bisa memukul kepalamu yang memiliki otak sangat bodoh! Sudah terkurung didalam sini dalam kegelapan dan keheningan, lalu memiliki seorang pemilik yang sangat bodoh! Sangat pas!" Hinanya sangat sadis.

Ariana hanya mendengarkan nya saja tanpa memasukkannya kedalam hatinya. Ia saat ini malah dalam posisi percaya atau tidak percaya.

Serigala? Serigala?

"Aaaa!!!" Teriaknya bahagia. Entah sejak kapan air matanya ikut mengalir begitu saja.

BRAKK!

"Apa? Apa? Apa yang terjadi?" Latah Elgan panik.

Ariana ikutan terkaget. Namun lebih kaget lagi saat melihat Elgan keluar dengan tidak memakai apapun ditubuhnya.

"Yakk! Mesum!"

Ia menahan rasa malunya dengan menutup kedua bola matanya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Wuhu... So seksi baby..." Puji serigala Ariana sambil sesekali memberikannya beberapa siulan menggoda. Membuat Ariana mengutuknya dalam hati.

Serigalanya hanya mendengus kesal. "Dasar tidak punya mata!" Mindlinknya lagi.

Elgan memiringkan kepalanya, memicingkan sedikit matanya, lalu ia mengambil handuk dan menutupi kepunyaannya agar Ariana melihat kearahnya sekarang. Elgan hanya ingin memastikan sesuatu yang mengganggu pendengarannya barusan. Ia mulai mendekati Ariana perlahan.

"Oh my Goddess! Kok tampan?"

Elgan menghentikan langkah kakinya sebentar. Sebelum itu Edward berkata, "Itu serigalanya!" Edward benar-benar sangat bersemangat. Dengan beberapa kali mengaum dan menggeram dalam pikiran Elgan. Seperti sedang mencari-cari perhatian. Dasar! Kelamaan menjomblo jadi begitu!

"Halo cantik!" sapa Edward sok cool.

Diseberang sana serigala Ariana tersipu malu lalu menggeram manja.

"Kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Ariana mengalihkan pembicaraan. Ia sedari tadi hanya dapat menelan ludah hambar melihat tubuh Six Pack milik Elgan.

"Tidak. Sayang kenapa? Kok jadi merah?" Elgan berusaha setenang mungkin. Walaupun ia sudah tahu keberannya. Dan Edwardpun sedang tidak bisa tenang sekarang. Seperti cacing gila!

"Apasih!" Ariana berusaha tidak mengacaukan suasana sekarang ini.

"Itu... Serigalaku... Aku telah memilikinya! Aku telah menemukannya! Dia... Dia telah keluar!" Ia sangat bahagia saat menceritakan kebenarannya pada Elgan, bahkan sampai tidak sadar ia meloncat-loncat seperti anak kecil lalu dengan segera memeluk leher jenjang Elgan dengan sangat erat.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang