26

11.6K 707 9
                                    

Ariana benar-benar tidak menyangka. Bagaimana dirinya bisa bersama dengan Elgan.

"Apa yang kau lakukan disini? Bukan! Apa yang ku lakukan disini? Kenapa aku bisa disini? Kau mau apakan aku? Yaaa!!!" Teriak Ariana panik.

Elgan menutup telinganya dan memiringkan kepalanya sedikit. Ia merasa gendang telinganya akan pecah sekarang.

Ariana tidak bisa memalingkan matanya sedikit pun dari tubuh Elgan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ariana tidak bisa memalingkan matanya sedikit pun dari tubuh Elgan. Ariana meneliti tubuh Elgan mulai dari atas ke bawah. Menelan ludahnya. Mata sial! Namun ini tidak bisa juga Ariana lewatkan begitu saja. Sayang sekali jika tidak melihatnya. Rugi besar.

Tanpa menunggu waktu sampai Ariana kembali berteriak, Elgan mulai memperbaiki posisi nya yaitu berdiri sedangkan Ariana masih dengan keadaan posisi wenak duduk diatas kasur dan memegang bantal guling sebagai jaga-jaga.

Elgan terlalu bingung ingin menjelaskannya darimana. Apakah Ariana percaya dengan apa yang dikatakannya? Apakah Ariana ingin tinggal bersama dirinya? Dan apakah Ariana tau bahwa matenya itu adalah Elgan. Ya Elgan Emerald Frigyes!

"An... Itu..." Jawab Elgan kikuk.

Elgan semakin tidak bisa tenang. Bagaimana tidak? Ariana menatap dirinya tajam namun ada ketakutan didalam kelopak mata indahnya. Itu jujur saja bukannya membuat Elgan takut, itu malah membuat Elgan berfantasi liar didalam fikirannya. Sial!

"Ah... Itu aku..."

"Bicaralah dengan benar!" potong Ariana tegas.

Elgan sedikit terkejut. Bagaimana bisa dirinya diperlakukan seperti ini? Tidak ada yang pernah berbicara dengan nada seperti itu kepadanya. Dan masalahnya disini adalah.

ELGAN TIDAK BISA BERBUAT APA-APA.

Elgan merasakan sekarang dirinya seperti,

WTF (Werewolf Takut Ferempuan)

"Seksi..." Ucap Elgan dari mulutnya tanpa sadar.

Ariana melototkan kedua bola matanya dan melihat kearah bawah lalu menutup dadanya menggunakan kedua tangannya. Ariana Berniat berteriak namun sebelum mengeluarkan suara bisingnya, Elgan dengan sigap menuju kearah Ariana dan menutup mulut wanita itu dengan kedua tangannya.

"Ssstt... Jangan berteriak. Maafkan aku yang tidak bisa mengontrol ucapanku." ucap Elgan tulus.

Ariana diam membeku, menatap kedalam mata Elgan dan begitu sebaliknya dengan Elgan.

Bukan! Ariana diam bukan karena terkejut, namun karena jarak diantara dirinya dan laki-laki itu sangat dekat. Membuat irama detakan jantung Ariana semakin cepat. Ariana menikmatinya, aromanya, detakan jantungnya, kedekatannya, semuanya.

Dan semoga saja Elgan tidak melihat rona merah dipipi Ariana sekarang. Benar-benar sangat memalukan!

Setelah sekian lama berada dalam posisi bertatap-tatapan seperti itu, Ariana mengedipkan kedua bola matanya dengan cepat dan memutuskan tatapannya secara sepihak.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang