23

11.6K 706 16
                                    

"Jadi kita akan berangkat sekarang Alpha?" Tanya Roy.

Vartan masih tetap diam saja disana. Duduk diatas kursi. Sepertinya banyak yang dipikirkannya namun Roy tidak bisa menebak apa itu.

Roy mulai mendekati Vartan dan membuyarkan lamunan yang dari tadi dipikirkan oleh Vartan. Kacang :v

"Vartan Zsolt Ormos. Alpha dari Redmoon pack Yang Terhormat." Ucap Roy dengan nada yang dibuat-buat dengan badan yang penuh penghormatan.

Vartan terganggu dan melihat kearah Roy dengan dingin. "Apa kita memang harus pergi?"

"Tent-"

"Apa tidak bisa dibatalkan? Aku baru bertemu kembali dengan mateku dan akupun selama ini belum ada bertemu dengannya. Apa tidak ada rasa pengertianmu padaku?" Tukas Vartan.

Ya, urusan Vartan membuat dirinya belum bisa bertemu Ariana. Ini benar-benar membuatnha seperti seseorang yang tidak memiliki nyawa.

Roy menghela nafasnya berat. Dia juga kasihan melihat alphanya namun ini sudah perjanjiannya dan tidak bisa diganggu gugat begitu saja seenaknya walaupun Vartan adalah alpha dipack ini.

"Baiklah." ucap Vartan pasrah dan meninggalkan Roy sendirian.

🐳🐋

Ariana bersandar dikepala ranjangnya. Ariana hanya menatap kosong lemari yang berada didepannya.

Alea baru saja keluar dari kamar mandi. Melapor sebentar. Dan melihat kearah Ariana.

Kenapa tuh bocah? Pikir Alea

Alea melangkahkan kaki jenjangnya pelan mendekati Ariana dengan mata kosongnya.

Namun sebuah benda seperti bulu terlihat oleh matanya dan keluarlah ide jahil didalam dirinya.

"Haccchim!" Bersin Ariana.

Ya. Alea menggosok-gosokkan benda seperti bulu itu pelan kehidung Ariana. Dan terjadilah demikian.

Ariana melototkan matanya tajam kearah Alea yang dibalasnya dengan cengiran menampilkan giginya yang tersusun rapi.

"Maaf. Hehe. Lagian siapa suruh melamun."

Alea menjatuhkan pantatnya diatas tempat tidur tepat disamping Ariana. "Ariana kenapa?" Sambung nya.

Ariana tidak menjawab dan kembali masuk kedalam pikirannya lagi. Sementara Alea mendengus kesal.

Akhirnya Alea merebahkan badannya tepat diatas kaki atau bisa dibilang lutut Ariana.

Punggung yang bertumpu pada sebuah kaki, kepala yang tergelantung dipinggir tempat tidur dan rambut yang melambai lambai karena keadaan kepala Alea yang terbalik.

Melihat itu membuat Ariana jengah. Apa tidak sakit? Akhirnya Ariana mengangkat badan Alea dari kakinya dan mengubah posisi menjadi kepala Alea diantara kedua kaki atau pahanya biar sendikit empuk.

Ariana mengelus pelan rambut Alea sedangkan Alea memejamkan matanya dan kakinya yang bergoyang-goyang pelan.

"Aku hanya bingung." ucap Ariana dengan tatapan masih lurus kedepan.

"Bingung kenapa?" Alea masih menutup kedua matanya.

"Bingung. Sebenarnya aku ini kenapa."

Alea membuka matanya dan melirik kearah Ariana dengan mata yanh sulit diartikan. "Apa maksudmu? Memang kau kenapa?"

Ariana terdiam namun rona dipipinya kelihat memerah. Entah kenapa Ariana salah tingkah. Alea tau karena sekarang Ariana mengerucutkan bibirnya, lucu.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang