13

15.6K 960 47
                                    

"Oh Tuhanku!"

Tao benar benar tidak percaya dengan apa yang dibacanya.

Dirinya merasa bingung dan merasa kasihan, pada Elgan tentunya.

"Ah tidak! Bukan sekarang waktu yang tepat!" bisik Tao pelan kemudian melipat kertas tersebut dan menyimpannya kedalam saku.

Bukan dirinya jahat, namun Tao tidak mau membuat sahabatnya terluka.

Ini hanya belum saatnya.

"Kau sedang apa?" ujar seseorang yang membuat Tao terkejut dua kali.

"Ya Tuhan ampuni segala dosa serigalaku!" Jerit Tao dan merasakan bahwa pantatnya kembali menduduki tanah dengan hentakan yang diakibatkan keterkagetannya.

Sedangkan serigala Tao protes, kesal. Kenapa jadi dosanya yang diungkit-ungkit disini?

"Terimakasih Gan karena telah membuat jantung ku mau pecah dua kali!" ucap Tao sambil mengelus elus jantungnya. Berusaha menenangkan.

"Dua kali? Emang yang pertama kali waktu kapan? Perasaan tidak ada." tanya Elgan bingung.

Tao mulai gelagapan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eng... Aku haus. Kau sudah pesan belum? Astaga tenggorakan ku seperti berada diMesir. Kering kerontang." balasnya sambil pergi meninggalkan Elgan yang menaikkan satu alisnya.

🐋

Daritadi Ariana hanya berdiam diri dikasurnya. Ariana bingung harus melakukan apa.

Karena bosan dan karena pantatnya juga sudah panas berlama lama duduk dikasur empuk ini Ariana memilih untuk keluar.

"Maaf Luna. Luna ingin kemana?" suara seorang maid tiba-tiba membuat Ariana terlonjak kaget.

Luna? Apanya yang Luna?

"Siapa Luna." tanya Ariana bingung.

Maid itupun sama bingungnya dengan perkataan Ariana.

"Luna ya Luna, Luna." Maid itu sedikit membungkukkan badannya.

"Tidak. Panggil saja aku Ariana, aku bukan Luna kalian."

"Tapi Luna, itu dilarang. Bila Alpha mendengarnya kami bisa dalam masalah besar."

Ariana menghembuskan nafasnya malas berdebat. "Yasudah tidak apa-apa."

Ariana kembali melanjutkan jalannya menuju luar gedung ini, ah lebih tepatnya seperti Istana.

Disepanjang perjalanan, Ariana tidak henti-hentinya mengucapkan berbagai kata kagum pada kemewahan, kerapian dan tata susunan barang barang dalam istana ini. Sangat cantik!

Sampai dipintu luar, Ariana sekali lagi mengucapkan kata kagum. Mata indahnya kini memandang pemandangan yang benar-benar keren!

Diluar istana ini begitu banyak bunga, Ariana suka!

Mungkin ini taman bunga, ya tentu saja karena banyak bunga; Ariana

Ariana tersenyum senang dan mulai berjalan jalan mendekati bunga bunga ditaman milik seorang Alpha yang bernama Elgan.

Ariana mencari apakah tuan rumah ini menanam bunga kesukaannya? Yaitu, tulip biru.

Jika ya, Ariana mau minta satu. Untuk ditanam dikediamannya.

Dalam kesenangannya Ariana tiba-tiba membeku dan memikirkan kembali fikirannya tadi.

Kediaman? Lucu! Bukan! Bukan lucu. Lebih tepatnya miris. Ariana tersenyum sinis, meremehkan.

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang