37

8.4K 528 12
                                    

Cie yang update lagi cie :v

Sesuai janji saya bakal update lagi setelah UN selesai.

Dan Puji Tuhan UN saya sudah selesai. Hore!!! Sekarang saya resmi sebagai seorang Pengangguran. Hahahaha :v

Teman-teman yang lainnya sudah selesai/belum mulai UN? Dan gimana perasaannya setelah selesai ataupun belum ngejalanin yang namanya UN.

Banyak suka maupun duka yang saya alami selama proses berlangsungnya Ujian terakhir saya di sekolah. Kayanya ga perlu diceritain lah ya, karena pasti taulah gimana orang yang sedang ujian :v

Terimakasih buat kakak/abang, teman-teman semua yang udah doain saya. Terimakasih terimakasih.

Oke tak perlu banyak cakap-cakap.

Happy Reading

_____________________________________

"Apa yang kau lakukan?"

Elgan menoleh kesamping karena kenikmatan dalam keheningan yang ahir-akhir ini disukainya diganggu oleh seseorang yang bernama Tao.

Setelah melihat si pengganggu duduk disebelahnya, Elgan mengalihkan pandangannya pada pohon kesayangan Tao yang sangat indah saat angin yang sepertinya sengaja menggoda sipohon agar bergoyang kesana kemari. Tidak ada gunanya juga memandangi Tao yang selama ini selalu dilihatnya.

"Duduk manis sampai kehadiranmu membuatku terganggu."

"Woah! Kasar sekali. Setelah semua yang kita hadapi bersama. Kau sungguh tega melukai hati dan jiwaku." Jawab Tao dengan penuh drama.

Hal tersebut tidak sedikitpun mempengaruhi Elgan yang berperang dengan pikiran dan hatinya.

Helaan nafas yang dalam terdengar dari Tao dan memulai percakapan yang lebih serius. "Apa kau juga tidak mau berbagi masalahmu denganku?"

"Untuk saat ini sepertinya belum."

"Jadi untuk saat besok sudah dong yah?" Goda Tao.

Pikiran melempar Tao kejurang sepertinya terhalang dikarena seorang pelayan yang mengantarkan beberapa makanan serta minuman. Sebelum pelayan tersebut pergi meninggalkan mereka, ia menunjukkan rasa hormat dengan membungkukkan badan kearah Elgan dan Tao bergantian.

Saat pelayan tersebut membungkukkan badan Tao melambaikan tangannya seolah menyuruh pelayan tersebut mendekat. Dan ya pelayan tersebut mengetahuinya lalu menuruti perintah salah satu tuannya itu.

Tao mendekatkan wajahnya kearah telinga pelayan tersebut lalu membisikkan sesuatu. Elgan kali ini benar-benar memperhatikan tingkah laku Beta serta pelayannya tersebut tanpa mau menyia-nyiakan satu hal saja yang mereka perbuat.

Terlihat jelas disana wajah pelayan tersebut memerah sampai dengan telinganya, dikarenakan ia mengikat rambutnya keatas. Memperlihatkan leger jenjangnya yang tidak terlalu buruk. Ia masih muda dan Elgan baru sadar ia memiliki seorang pelayan yang memiliki umur cukup muda.

Tao menarik dirinya mundur lalu tersenyum manis. Dengan menundukkan badannya sipelayan meninggalkan mereka berdua dengan ekspresi yang tidak terbaca.

"Apa yang kau katakan sampai membuatnya seperti itu?" Rasa penasaran Elgan tidak bisa ditahan.

"Memang apa yang barusan ku lakukan?" Jawabnya tanpa dosa.

Elgan memberikan tatapan yang sangat mengerikan.

"Oke oke. Jangan seperti itu. Kau menakutiku."

"Cepatlah aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu."

Supranatural Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang