"Appa hauu yan memashaknyah?" tanya Ariana sambil mengunyah makanan didalam mulutnya.
Alea tertawa geli. "Habisin dulu yang didalam mulut baru bicara. Dasar jorok."
Ariana berdecak pelan dengan memutar bola matanya kesamping. Sesaat kemudian Ariana mengangkat jari jempolnya dan mengangguk pelan.
Alea hanya membalas nya dengan senyuman tipis.
Setelah selesai menyantap makanan yang dihidangkan diatas meja tersebut. Alea bergegas membersihkan seluruhnya.
Alea memijit pangkal hidungnya pelan. "Kok pusing ya?"
Sementara Ariana juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Alea.
Semuanya seperti terputar-putar tetapi tidak terasa mual. Kepala pun rasanya sangat berat sekali diangkat.
Bugh!
Ariana menjatuhkan kepalanya diatas meja makan tadi sedangkan Alea terjatuh dilantai.
🐳🐋
Elgan mulai melihat sekeliling dengan sangat teliti. Jangan sampai ada kesalahan pikirnya. Elgan menunggu beberapa menit lagi. Sampai waktu yang ditunggu pun tiba.
"Ayo." bisik Elgan sedangkan Tao masih sibuk berdiam diri membuat Elgan penasaran.
"Biasanya ini bocah paling anti dengan namanya diam.";Elgan.
Terpaksa dan terpaksa Elgan membiarkan Tao sendirian dibawah lemari piring, Elgan masih memiliki tugas yang belum terselesaikan.
Dengan mengendap-endap Elgan perlahan mencari keberadaan Ariana dengan bermodalkan penciuman serigalanya tentu saja.
Elgan mengintip dibalik cela-cela dinding yang langsung berhadapan dengan ruang makan yang disana terdapat Puteri Tidur kesayangannya.
Elgan sempat terdiam, mengagumi sosok wanitanya didepan sana sedang tertidur akibat dari obat yang diberinya tadi. Tenang saja. Obat tersebut tidak berbahaya. Hanya pingsan beberapa saat saja.
Keadaan saat ini benar-benar sunyi senyap. Kemana semua orang? Benar-benar beruntung sekali!
Aman!
Elgan setengah berlari menghampiri Ariana yanh sedang tertidur atau lebih tepatnya pingsan sesaat. Merapikan rambut-rambut yang menutupi bagian wajah cantiknya.
Elgan tersenyum dengan mata berkilauan. Elgan benar-benar tidak sabar ingin sampai kekediamannya dan membawa Ariana kedalam kamar nya. Ralat. Kamar kita. Elganteng dan Ariana.
Iya gue tau-_- ; author.
Elgan mengangkat badan Ariana dengan perlahan, tidak lupa juga menghirup aroma Green Tea bercampur dengan Vanilla yang sangat dirindukannya.
Pandangan Elgan berubah sebentar. "Seperti sebuah tangan?" lirih Elgan pelan.
Elgan penasaran dan mendekati tangan tersebut sambil menggendong Ariana ala Bridal Style.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supranatural Luna (END)
Hombres Lobo[FOLLOW terlebih dahulu. Private secara acak!] [Warning! Eps. 2 dan 3 digabungin ke eps. 4] "I Vartan Zsolt Ormos, Alpha of the Redmoon Pack. Reject you Ariana Belladonna Dante as My Mate." Siapa bilang kehidupan seorang Werewolf yang bertemu denga...