Part 32 - Kapan?

5.7K 887 129
                                    

Setelah Ferdy berpamitan, Vania mengajak Kendra bertemu di sebuah restoran pizza. Vania mentraktir Kendra pizza karena Vania merasa berhutang budi pada Kendra yang membuatnya berhasil hang out bersama Rico semalam.

"Terus habis itu kalian ngapain?"

"Habis itu kami makan," jawab Vania sambil menambahkan saus ke dalam piringnya. "Lo tau makan di mana? KFC! Hahaha... Gue lagi ngidam kentang goreng jadi kami ke KFC lalu nongkrong di KFC Coffee sampai jam sebelas malam."

"Rico mau diajak ke KFC?" Kendra tiba-tiba kepengin kentang goreng dan ayam KFC. Rasanya sudah lama ia tidak makan di KFC.

"Mau kok. Dia orangnya asyik, nyantai, nggak dibuat-buat."

"Kayaknya gue harus minta Andre nemenin gue ke KFC deh. Atau lo traktir gue lagi, ya, di KCF hehehe..."

"Iya ntar gue traktir lagi kalau udah jadian hahaha..."

"Emang Rico udah nembak lo?"

"Ya elaaah masa baru sekali jalan bareng udah nembak." Vania terbahak. "Emangnya lo yang langsung dikawinin sama hansip."

Kendra ikut tergelak.

"Tapi dia bisa ngomong?"

"Ya bisa dong, emangnya dia gagu."

"Maksud gue, Rico 'kan setahu kita nih ya, orangnya diam, ngomong seperlunya aja. Nah semalam gimana?"

Vania mengambil sepotong pizza lagi. Meskipun tadi ia sudah makan siang di rumah, tapi serasa tidak ada secuil pun makanan yang nyantol di perutnya. Kehadiran Ferdy di tengah keluarga, membuat nafsu makannya menguap entah ke mana.

"Ternyata dia asyik lho diajak ngobrol. Banyakan gue sih yang ngomong, dia cuma nanggapin. Lo taju lha Rico gimana. Tapi dia nggak sekaku yang kita kira. Dia cerita hobinya dan cerita awal persahabatannya sama suami lo. Tapi yang paling ajaib adalah dia tertawa. Ya Tuhan, cakep banget, rasanya gue mau pingsan!"

"Ooo... Bagus dong. Berarti bener 'kan kata gue, Mr. Pemanis Alami itu memang baik. Nggak dibuat-buat."

Kendra punya julukan Mr. Pemanis Alami untuk Rico dan Mr. Pemanis Buatan untuk Andre.

Menurut Kendra, Rico ibarat minuman dengan gula asli, begitu original, apa adanya, tidak dibuat-buat, tidak ada yang disembunyikan. Perempuan yang jatuh hati pada Rico berarti mencintai Rico apa adanya. Rico dengan segala kebersahajaannya, dengan sikapnya yang tenang bahkan cenderung lempeng, dengan pembawaannya yang meneduhkan. Justru itu semua yang membuatnya begitu menawan.

Sebaliknya, Andre yang menurut Kendra bersembunyi di balik barang-barang mahal yang dikenakannya ibarat minuman dengan gula buatan, banyak artificial. Andre hanya mengandalkan penampilan fisik yang keren untuk menarik perempuan. Padahal tanpa sadar, dengan seperti itu Andre hanya menarik perempuan-perempuan yang menyukainya secara fisik ataupun cewek matre. Padahal kalau sudah tahu sifat Andre yang jutek dan moody, belum tentu perempuan itu akan menyukai Andre.

"Lo tahu nggak apa yang bikin gue nahan napas?"

"Apaan?"

"Waktu gue singgung tentang pernikahan."

"Hah? Lo udah bahas tentang pernikahan di kencan pertama? Astaga!" Kendra menghentikan suapannya dan menatap Vania.

"Yeee... Bukan kayak gitu."

"Lalu?"

"Gue singgung tentang pernikahan kalian. Terus gue tanya kapan dia nyusul Andre. Gue tanyanya sambil ketawa, padahal aslinya gue deg-degan nunggu jawabannya."

Senandung Cinta VaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang