Celana jeans model skinny warna hitam - check
Kaos bergambar Avril Lavigne model slim fit warna hitam - check
Sling bag warna biru tua - check
Flat shoes warna biru tua - check
Vania memulaskan lipstik warna merah muda dan perona pipi berwarna senada lalu melangkah keluar kamar dengan hati berbunga-bunga.
Malam ini adalah malam yang sangat istimewa. Malam ini ia dan Rico akan menonton konser berdua.
*****
Vania menyunggingkan sebuah senyuman tatkala Rico muncul di depan gerbang rumahnya. Tampak jelas pipinya merona. Sinar bahagia tak dapat disembunyikan dari wajah dan sorot matanya.
"Udah siap berangkat?" Rico bertanya.
Vania mengganggukkan kepala.
"Orang tua kamu mana?"
"Emang kenapa?"
"Aku mau pamitan sama mereka. Mereka harus tahu anak gadisnya pergi sama siapa dan ke mana."
Vania terpana.
Ya Tuhan, Rico ini benar-benar sopan.
"Sebentar, ya. Aku panggilin mama sama papa."
Maka setelah berpamitan, Rico dan Vania berangkat menuju Senayan.
Sepanjang perjalanan, Vania sibuk senyum-senyum sendiri. Sesekali ia melirik handphone dan membalas pesan dari Kendra. Ia memang sedari tadi sibuk berkirim pesan dengan Kendra. Ia ingin berbagi bahagia.
Bisa pergi dengan Rico saja, Vania sudah bahagia, apalagi ditambah dengan Rico yang menjemputnya ke rumah. Ini semua benar-benar luar biasa. Vania jadi sibuk berkhayal, bahwa Rico juga menaruh hati padanya, bahwa Rico juga memiliki rasa untuknya.
Ya ampun, senangnyaaaaa...
"Kamu kok dari tadi senyum-senyum sendiri?" Rico menegur sambil tersenyum kecil.
"Eh, oh, ini si Kendra," Vania berkilah untuk menutupi bahwa ia sebenarnya salah tingkah.
"Kenapa Kendra?"
"Dia tanya kita udah sampai di mana."
"Ooo..."
Rico kembali mengarahkan pandangan ke jalanan, tanpa menyadari bahwa gadis yang duduk di sampingnya sibuk meredakan detak jantung yang berdetak sekian ribu kali lebih cepat.
"Kamu kok pakai jemput aku segala? Padahal dari rumah kamu ke Senayan 'kan lebih dekat."
Rico tersenyum simpul.
"Masa aku tega biarin kamu pergi sendiri. Lagian konser 'kan selesainya pasti malam banget. Nggak aman kalau kamu nyetir sendirian," ucap Rico perlahan.
Ya Tuhan, nih cowok benar-benar perhatian.
Vania bisa merasakan bunga-bunga di hatinya bermekaran.
"Ehm... Kamu kok ngajak aku nonton konser ini? Emangnya kamu suka Avril Lavigne?"
Di luar dugaan, Rico tergelak.
"Nggak. Avril Lavigne sih seleranya ABG."
"Hehehe... Terus kenapa kamu ngajak aku nonton konser ini?" tanya Vania heran.
"Kamu suka Avril Lavigne?" Rico balik bertanya.
"Suka," sahut Vania. "Suka banget malah. Dia tuh idolaku. Aku hafal semua lagunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Cinta Vania
ChickLitVersi ebook tersedia di Playstore. Cerita kedua dari "Serial Keajaiban Cinta". Prekuel "Marrying Mr. Perfect". Hanya tersisa part 1 - 52 (Part 13 dst private) Senandung Cinta Vania Sepenggal kisah tentang kehidupan, cinta, persahabatan, harapan, dan...