Chapter 9 ( pandang pertama)

4.2K 255 6
                                    

Aldrick sudah berada di minimarket lalu membeli beberapa makanan dan minuman, setelah membayar semua belanjaannya aldrick segera beranjak pergi.

" eh.. Nak! " panggil seseorang dari belakang aldrick, aldrick segera berbalik badan dan melihat 4 preman bertubuh besar menghampirinya.

" lo semua mau apa? Uang? " aldrick membuang nafas kasarnya.

" jadi lu anak orang kaya? Gimana kalo kita minta tebusan? " salah satu preman itu mulai mendekati aldrick dan memukul rahang kokoh milih aldrick.

Bug..

Aldrick pun berdiri dan membalas dengan memukul perut preman yang memukulnya tadi.

Bukk...

Preman lainnya pun ikut memukul aldrick. " seharusnya tadi gue bawa hp! Njirr! " umpat aldrick saat sudah terpojok dengan beberapa preman. aldrick pun pasrah, dia menutup kedua matanya ketika preman itu ingin memukulnya lagi.

Bukk..

Bug..

Aldrick membuka matanya dan melihat seseorang menolongnya. semua preman itu sudah babak belur dibuatnya, preman itu segera berlari terbirit-birit.

" lo gak apa-apa? " seseorang yang membantu aldrick mengenakan masker hitam, namun bisa di tebak bahwa dia seorang perempuan dari sorot matanya dan rambut panjang indah milikknya.

" iya " jawab aldrick lalu berdiri.

Orang itu pun segera berlalu ketika aldrick sudah menjawab pertanyaanya, namun sepertinya dia belum menyadari bahwa gelang miliknya terjatuh. Aldrick pun mengambil gelang yang berada di aspal itu, di gelang itu terdapat ukiran nama.

" verena " gumam aldrick.

" nama yang cantik, sorot matanya juga sangat meneduhkan " aldrick tersenyum, lalu pergi meninggalkan tempat pertemuannya dengan gadis misterius yang saat ini membuatnya tak henti tersenyum.

Skip ( sekolah )

" lo kemana aja, sih? Gue lelah nyari lu " adel mengomeli verena dengan suara toanya.

" jangan lebay deh, gue cuman ke danau doang kok " verena berlalu meninggalkan adel yang masih mengoceh di koridor.

" woyy! Anak balalang! Tunggu! " Adel segera berlari mengejar verena.

" lu yang jalannya kaya siput " verena berjalan dengan kecepatan kilat,(outhor lebay) .

Aldrick pov

Gue udah di sekolah, mood gue lagi bagus gara-gara ketemu cewek tadi malam. Sumpah! Gue gak bisa lupain tatapan matanya.

" woy! Lu sehat? " si kmvreet bara dateng.

" sehat, sehat banget malah " biasanya kalo dia begini, gue udah langsung tonjok tu muka.

" lu lagi kasmaran? " gue langsung kasih senyuman termanis buat dia. Gue geli sendiri.

" anjir! Jijik gue " dia langsung ngacir ninggalian gue, dikira gue gak jijik apa.

Outhor pov

Lora dan adel pergi ke kantin bersama, karena verena sudah lebih dulu keluar kelas.

Farah berada di kelas 11 sama seperti lora, adel dan verena. Saat verena sedang asik-asiknya berjalan sambil mendengarkan lagu dari aerphonenya, tiba-tiba terdengar jeritan, begitulah verena selalu sigap setiap waktu.

" itu bukan teriakan tante kunti,kan?" verena melepaskan satu earphonenya, verena menuju kamar mandi wanita.

" ehh.. Kok dikunci? " Verena mencoba membuka pintu itu berulang kali.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang