Chapter 10 (Bar)

4.4K 246 13
                                    

Aldrick pov

Jika ada lain waktu, aku sangat menginginkan untuk bertemu dengan seseorang yang bernama verena itu. Aku menyukai tatapan tajamnya, menyukai semua gerak-geriknya, semoga tuhan mempertemukan kami lagi.

" aldrick! " aku langsung melihat dari mana asal suara itu. Terlihatlah 2 curut yang tak lain adalah sahabatku, mereka mengetahui bahwa aku adalah seorang anak presiden namun mereka tetap menganggapku sebagai seorang pria biasa, aku menyukai sifat mereka yang seperti itu walaupun terkadang mereka menjengkelkan.

" paan! " jawabku dingin, aku masih berada di UKS, jam pelajaran pun telah usai beberapa menit lalu.

" betah amat lu di UKS, mati aja lu sekalian! " ni anak omongan gak pernah dijaga asal ceplas-ceplos.

" bacot lu! " aku segera turun dari ranjang rumah sakit.

Pas baru aja gue mau keluar dari UKS,ehh tu cewek songong balik lagi, tu anak kayanya emang beneran suka deh sama gue, tapi gue mah setia sama bebep verena gue, walaupun gak pernah liat mukanya.

" ngapain lu dateng lagi? Kangen, ye?" gue liat dia intenz.

" gr amat lo! " dia ternyata lewatin gue, dan langsung ke ranjang sebelah ranjang gue tadi.

Outhor pov

" lo udah baikan? " tanya verena pada gadis yang sudah terbangun entah sejak kapan.

" iya, kak" jawab gadis itu, ternyata dia adik kelas verena.

" lo kok bisa dibuli farah, sih? " tanya verena heran.

" itu kak... A..aku bantuin temen aku yang dibuli kak farah sebelumnya, karena dia dendam dia balik ngebuli aku. Kakak kenapa tolongin aku? G.. Gimana kalo yang dibuli nantinya kakak? " gadis itu menatap verena takut-takut. Aldrick masih berada di UKS, dia mendengar semua pembicaraan verena dengan gadis tadi.

" gak apa-apa! Yang penting dia gak gangguin kamu lagi " verena tersenyum lalu membantu gadis itu untuk turun dari ranjang.

" drick! Menurut gue farah udah kelewatan deh! " bisik irfan pada aldrick.

" gue juga ngerasa gitu, untung gue tolak dia mentah-mentah jadi pacar gue " yap! Farah pernah memohon pada aldrick agar menjadi kekasihnya, namun aldrick dengan dinginnya segera menolak.

" lu semua belum keluar? " verena melihat 3 pria itu masih berdiri di sana tanpa bergerak sedikitpun.

" lo kira ni sekolah punya nenek moyang lo?! " bentak irfan.

" cihh..terserah lu aja, gue mah bodo amats! " verena segera melewati 3 pria yang menatapnya dengan dingin.
" axella verena elvaretta " ucap bara setelah membaca name tag milik verena di jasnya sebelah kiri.

" cabut, yok! Udah lama gak dugem! " aldrick tersenyum licik.

" yoi bro! Bener banget lo " mereka pun berjalan keluar uks dan menuju parkiran untuk mengambil mobil masing-masing.

Verena sudah mengantarkan gadis itu menuju seorang pria yang tak lain adalah sopir dari gadis itu.

" mereka mau kemana sih? " gumam adel yang saat ini menyetir mobilnya mengikuti mobil 3 pria itu.

" palingan ketemu pacar! " jawab verena dengan wajah tak berdosa.

" serah lu! " ucap adel cuek.

Lora sibuk dengan laptopnya karena sedang melacak musuh, dimana keberadaan musuh dan kekuatan musuh, loralah yang mencari informasi seperti itu, jika ada kesalahan maka lora jugalah yang akan disalahkan.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang