Chapter 12 ( kembali ke masa lalu)

3.9K 246 3
                                    

Verena berjalan tergesa-gesa agar segera sampai menuju kelasnya saat ini. Terlihat semua murid duduk dengan rapi menanti guru yang sudah dalam perjalanan.

" lo kesiangan lagi, ver? " tanya lora pada verena yang baru saja meletakkan tasnya di bangku tempat duduknya.

" bukan kesiangan, tapi tadi ada sedikit hambatan " jelas verena dengan nafas yang masih terengah-engah.

Guru yang mengajar pun datang. Semua siswa siswi pun segera memberi salam.

" kalian kedatangan murid baru " jelas bu guru yang berada di depan kelas.

Verena tak memperdulikannya, dia menyumpal telingannya mengenakan headset yang selalu ada di saku jasnya.

" silahkan perkenalkan namamu " pinta bu guru itu pada seorang pria yang notabenya adalah siswa baru.

Lora dan adel saling berpandangan, lalu menatap verena yang saat ini tertidur dengan posisi duduk, kedua tangannya dilipat menjadi bantal.

" kenalin nama gue clarence ferdian antonio, kalian bisa panggil gue ferdi. Gue pindahan dari australi " jelas siswa baru itu para siswi berteriak kagum karena ketampanan ferdi.

" kalau begitu, ferdi. Kamu cari bangku kosong " jelas bu guru itu dengan ramah.

Kebetulan di samping verena kosong, saat baru saja ferdi ingin berjalan kesana, tiba-tiba saja lora melempar tasnya menuju samping verena.

" gue udah borong! Mending lo duduk di deretan laki " ucap lora sinis, ferdi hanya mengangguk lalu berjalan menuju bangku kosong deretan paling belakang.

Verena mengangkat wajahnya karena lelah dengan posisi tidurnya. " pegel gue! " ringis verena. Lora menghalangi pandangan verena agar dia tak dapat melihat kedatangan ferdi di bangku paling belakang.

Kring..

Bel istirahat pun berbunyi, verena dengan cepat segera keluar untuk mencari aldrick. Ayah verena selaku big boss menyarankan verena agar lebih mendekati aldrick agar mengetahui setiap gerak-geriknya.

" dia belom liat cowok brengsek itu, kan? " tanya adel pada lora yang saat ini berjalan menelusuri koridor bersamannya .

" belum. Tapi kita ga bisa gini terus, verena pasti bakalan cepet tau " lora menghela nafas berat.

" ngapain sih tu anak pake sekelas sama kita! " adel mengacak rambutnya frustasi.

Disamping itu, verena sudah sampai di kantin berniat mencari aldrick. Dia ingin mempermudah misinya.

" hai! " sapa verena pada aldrick dan kedua sahabatnya.

" lo kesambet apaan? " bara menaikkan satu alisnya.

" ga usah heran begitu kali " tanpa disuruh, verena sudah duduk di sebelah aldrick.

Aldrick menatap verena dengan tatapan sinis, siswi yang melihat perbuatan verena segera menatapnya dengan tatapan membunuh.

" ngapain lo disini? Pergi lo! " dengan cepat aldrick segera mengusir verena.

" aelahh... Galak amat, lu udah mirip emaknya cinderella " umpat verena namun didengar jelas oleh aldrick.

" lo ganggu gue makan! " bentak aldrick.

" selow aja kali " verena melirik ke arah aldrick dengan ekor matanya, tanpa sengaja pandangan mereka bertemu membuat aldrick terpaku.

" mata yang gue liat waktu itu " batin aldrick.

" kenapa lo bengong liat gue? Naksir lo?! " ucap verena dengan percaya diri.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang