Chapter 14

4.2K 248 9
                                    

Mulmed : taman tante aldrick

" ehh.. Maaf " dia nunjukkin senyum lebarnya, dikira gue bakal terpesona, apa!

Pesanan kami pun datang, gue mesennya Chicken Parmigiana, enakk cuyy! Bukannya gue alay, tapi jujur enakk bingitss.

" drick! " panggil gue.

" kenapa manggil-manggil ,sayang " waah anjay! Gue cakar juga tu muka sok kecakepan, tapi emang cakep sih.

" mau mampus sekarang lo! " gue ngangkat gelas tanpa isi.

" galak banget, sih. Nanti kalo kita nikah, jangan KDRT,ya?" untung gue inget misi. Gue cuma bisa elus dada.

Outhor pov

Setelah verena dan aldrick menyelesaikan makanannya. Mereka segera kembali menuju mobil, dengan aldrick yang mengendarai mobil.

" nama lo axella verena elvaretta, kan? " aldrick mencoba mengajak verena basa-basi. Modus.

" hmm.. " verena masih sebal dengan ucapan aldrick tadi.

" cewek cerewet kaya lo bisa ngambekan juga, ya? " aldrick terkekeh pelan.

" gue juga cewek! " jelas verena dingin.

" padahal ac nya gue matiin loh, kenapa hawanya dingin begini, ya? " aldrick melirik verena yang saat ini menatapnya tajam.

" kita mau kemana, sih? " tanya verena mulai sebal.

" rahasia " aldrick mengusap pucuk rambut verena, membuat rambut verena tak rapi seperti sebelumnya.

" lo mau buat gue urakan kaya orang gila! " verena segera merapikan rambutnya dengan suasana hati buruk.

" sampai! " teriak aldrick membuat verena menatap lurus kedepan.

" woaa! " mata verena berbinar melihat taman bunga yang sangat indah.

" ayo turun! " tanpa verena sadari, aldrick sudah membukakan pintu untuknya.

" thanks " verena keluar dengan senyum terukir cantik di wajahnya.

Aldrick kembali menggapai tangan verena agar bergandengan menyusuri taman bunga itu. Verena sama sekali tidak menolak dengan kelakuan aldrick.

" drick! Itu bunga apa? " tanya verena menunjuk bunga berwarna merah.

" itu namanya bunga seruni, kalo warna merah itu tandanya ngungkapin perasaan ke orang yang lu suka " aldrick menafsirkan sedangkan verena hanya mengangguk-angguk.

" lo tau tempet ini dari mana? " verena menatap aldrick yang saat ini tak kunjung juga melepaskan genggaman tangannya.

" taman ini buatan tante gue. Disini juga cuma ada kita "

" lo suka bunga? " tanya aldrick.

" iya " jawab verena jelas, singkat dan padat.

" lebih pilih mana. Bunga atau gue? " aldrick menunjuk dirinya.

" bungalah! " jawab verena dengan wajah merona, sedari tadi aldrick selalu saja menggodannya.

" ciee.. Blushing, ya? " aldrick menoel wajah verena yang masih memerah.

" apaan sih? " verena menatap arah lain.

" ver! Inget! Jangan sampe lo naruh hati sama aldrick! " verena menggelengkan kepalanya.

" lo sakit? " aldrick menatap verena intenz.

" gak! Gue mau pulang. Gue baru inget kalo ada acara " ucap verena berbohong.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang