New york
Acara resepsi pernikahan berjalan normal, ratusan orang dari kalangan atas berbondong-bondong mengisi tempat acara. Pengantin terlihat sangat lelah namun tetap tersirat kebahagiaan terukir pada wajah mereka. Alexa mengenakan gaun berwarna hitam yang mengekspos pundaknya, warna gaunnya sangat pas dengan kulit dan juga tubuhnya yang ideal. Alexa berjalan beriringan dengan Alvaro, tangan Alvaro melingkar pada pinggang Alexa seolah memeluk posesif, hal itu Alvaro lakukan karena tidak sedikit pria yang mencuri-curi pandang dan menatap Alexa dengan tatapan lapar.
" Kak. Apa kakak tidak berniat mencari kekasih? ". Ujar Alexa yang saat ini tenah merapikan dasi yang terikat pada leher Alvaro.
" Untuk apa memiliki kekasih jika sudah ada kau yang mewarnai hidup kami ". Jawab Alvaro sembari terkekeh ketika Alexa melotot tanda tidak setuju.
" Apa kakak tidak akan menikah? ". Tarapan Alexa menghunus tepat pada kornea Alvaro.
" Aku akan menikah setelah kau. Karena saat ini mommy dan kau adalah prioritasku ". Jelas Alvaro lalu membelai wajah Alexa.
" Kau memang perayu yang hebat kak". Setelah itu Alexa pergi meninggalkan Alvaro yang sepertinya bertemu dengan kenalannya.
Gio dan Ziana tetap tersenyum menyambut tamu, mereka memang sangat ramah dan rendah hati hal itu mampu membuat mereka di sukai banyak orang dan tentunya ada saja yang menyalahgunakan sifat mereka itu.
" Keponakan aunty sangat cantik. Semoga kalian dapat tetap bersama dalam suka maupun duka ". Ujar Chiara dengan senyum yang indah.
" Terimakasih aunty. Jadi kapan sepupuku ini menyusul, heh?" . Ziana memang sengaja mengejek Aldric yang saat ini berada di samping Chiara.
" Aku belum menemukan calonnya ". Jawab Aldric acuh lalu matanya menjelajahi semua dekorasi pernikahan sepupunya itu.
Degg...
Degg....
Tanpa sengaja tatapan mata Aldric terhenti pada sebuah pasang mata yang juga menatapnya dengan wajah terkejut. Setelah bangkit dari keterkejutannya gadis itu berlari dengan cepat, tanpa membuang waktu Aldric segera berlari mengejarnya. Gadis itu terlihat mengangkat gaun panjangnya agar mudah berlari. Namun nasib sial menimpa Aldric, seorang wanita menghalangi jalannya.
" Hai. Kau Aldric keturunan keluarga Wilson kan? ". Ujar wanita itu dengan suara menggoda.
" Shit! Pergi dari hadapanku! ". Aldric mendorong kasar wanita itu lalu kembali berlari mengejar gadis bermata indah itu, namun nihil. Aldric kehilangan jejaknya, namun dia sedikit lega karena gadisnya baik-baik saja dan berada di negara yang sama dengannya.
Di samping itu Alexa terus saja mengumpat karena kesusahan berlari dengan menggunakan high hells dan juga gaun panjangnya, dan untung saja saat berlari menyusuri koridor di hotel tempat resepsi pernikahan berlangsung terlihat Daniel yang akan memasuki lift.
" Daniel! ". Teriak Alexa. Lift yang hampir tertutup itu terbuka kembali. Dengan nafas menderu akhirnya Alexa dapat beristirahat sejenak.
" Kau kenapa kak?" . Tanya Daniel heran karena melihat raut wajah Alexa yang kelelahan.
" Aku hanya lelah. Ingin segera ke kamar ". Dusta Alexa lalu segera menekan tombol lift.
Daniel tidak langsung percaya, dia merasa ada yang disembunyikan oleh Alexa. Karena terlihat Alexa yang termenung di dalam lift seakan memikirkan hal yang sangat berat.
" Aku selalu membagi keluh kesahku pada kakak. Apakah kakak tidak bisa melakukan hal yang sama?". Ujar Daniel setelah lift terbuka.
" Aku bertemu dengan Dia ". Jawab Alexa lalu menghembuskan nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maintain [Tamat]
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Axella Verena Elvaretta memutuskan menjadi seorang sicret agent, lantaran masa lalu yang sangat tidak bersahabat. Dengan bantuan ayahnya, Verena pun menjadi gadis tangguh yang sangat disegani. Hingga akhirnya sang komandan...