Chapter 15

4.1K 248 13
                                    

Mulmed : rumah aldrick

Verena, adel dan lora sudah sampai di
rumah aldrick.

Tong.. Neng..

Tak menunggu lama, pintu pun terbuka menampilkan sesosok pria berbadan tegap memakai pakaian serba hitam, dia adalah salah satu bodyguard aldrick.

" silahkan masuk " ucapnya ramah, ken nama penjaga itu. Ken sudah mengetahui siapa ke 3 gadis yang berada di depannya saat ini.

" anggap saya jika kamu tidak mengenali kami " pinta adel dengan wajah datar + dinginnya.

" baiklah "

Verena cs pun segera memasuki rumah aldrick yang mewah menurutnya, tak heran jika aldrick memiliki rumah bagus seperti ini.

" kalian sudah datang? " aldrick dan kedua temannya tenah duduk di sofa putih milik aldrick.

" seperti itulah " jawab verena dengan wajag berseri-seri.

" sangat lelah jika harus melakukan sandiwara seperti ini " batin verena berbicara.

" duduk dulu, kalian pasti lelah " ucap bara menepuk kursi kosong di di dekatnya.

Verena cs pun duduk namun tak di dekat aldrick cs, melainkan bersebrangan.

" sombong banget " gumam bara, namun terdengar jelas oleh verena.

" sewot  banget lo " jawab verena menatap bara tak suka.

" udah-udah! Kalian mau minum apa? " tawar aldrick.

" jus jeruk! " jawab kompak adel, lora dan verena.

Pok.. Pok..

Aldrick menepuk tangannya 2 kali, seorang pembantu rumah tangga pun datang.

" woahh.. Sombong banget " gumam lora dengan nada kecil.

" jus jeruk 3 " pembantu itu pun berlalu pergi.

" ver! " panggil aldrick.

" hm..." jawab verena singkat, dia merasa bosan dengan sandiwara ini.

" ikut gue, yuk! " aldrick menarik lengan verena.

" mau kemana sih? " verena kesal bukan main.

Aldrick mengajak verena menaiki tangga rumahnya dengan senyum tak lepas dari wajah aldrick. " gue punya sesuatu buat lo" aldrick membuka pintu berwarna putih, dan ternyata itu adalah kamar aldrick.

" hayoo! Lo mau ngapain?! " verena berteriak nyaring.

" otak lo mikirnya negatif tingking banget " aldrick menarik verena masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintu.

Verena terduduk di kasur ukuran king size milik aldrick. Verena mengedarkan pandangannya di setiap sudut kamar aldrick.

" ternyata ada cctv " ujar verena dengan tenang.

Aldrick membuka pintu lemarinya untuk mengambil kotak kecil.
" itu apa? " verena menautkan alisnya penasaran.

Aldrick pun membuka kotak kecil itu, lalu menampilkan kalung cantik.

" ini punya lo? " tanya verena cengo saat melihat kalung yang sangat cantik menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ini punya lo? " tanya verena cengo saat melihat kalung yang sangat cantik menurutnya.

" iya " jawab aldrick lalu mengusap lembut rambut verena.

" lo doyan perhiasan? " verena baru saja ingin tertawa lepas, namun ucapan aldrick membuatnya tertegun.

" buat lo! " verena menatap aldrick, mencari kebohongan dalam tatapan mata aldrick, namun nihil. Aldrick memberinya dengan hati tulus.

Jantung verena berdebar tak karuan saat aldrick mendekatinya menyisahkan jarak beberapa centi.

" lo mau ngapain? " ujar verena dengan masih memandang mata hitam pekat milik aldrick.

Aldrick meletakkan kepalanya pada bahu verena membuat tubuh verena tegang seketika. " jantung lo lagi ngedisko, ya? " bisik aldrick dengan suara menggoda.

" anjayy! " verena memundurkan tubuhnya.

" ok ok, gue serius. Ini buat lo " ucap aldrick masih dengan kekehan kecil.

" ngapain lo kasi gue? "

" gue awalnya cuma tertarik sama lo, ketertarikan itu lama lama berubah jadi cinta. Ver! Gue cinta sama lo " aldrick menutup kedua matanya menarik nafas dalam lalu kembali menatap manik verena.

" lo mau gak jadi pacar gue? Gue tau gue gak romantis, gue lebih suka to the point " verena mengerjabkan matanya beberapa kali.

" bercanda lo gak lucu, sumpah! " verena menggelengkan kepalanya pelan.

" gue serius " aldrick menarik verena lalu mencium bibir manis verena.

Verena tak bisa berkutit, ia merasakan tubuhnya mati rasa. Walaupun hatinya memberontak namun tubuhnya menerima apa yang dilakukan aldrick.

Aldrick menjauhkan wajahnya dari verena karena ingin melihat respon gadis itu, namun wajah verena sangat datar membuat aldrick tidak mengetahui apakah verena menerimanya atau tidak.

Verena memejamkan matanya, lalu menatap aldrick. " gue ke temen temen dulu" verena pun keluar dari kamar aldrick dengan wajah memerah entah malu atau marah.

" gue bakal tunggu jawaban lo, ver " gumam aldrick menatap kalung yang sama sekali belum disentuh sang pemilik asli.

Ada yang kangen?
Yuhuu.. Verena balik lagi, nih.

Semoga kalian suka, jangan lupa votment
Maklumkan saja jika ada kesalah kata atau penulisan manusia tak luput dari kesalahan 😁

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang