Chapter 46 (17+)

2.6K 75 3
                                    

Loading. . .
█ 1%
██ 10%
███ 20%
████ 30%
█████ 40%
██████ 50%
███████ 60%
████████ 70%
█████████ 80 %
██████████ 90%
Loading . . .
████████████100%
Success 

Warning 17++
(> " " <)
( ='o'= )
-(,,)-(,,)-
Enjoyed!
Kalean minta up tapi nggak vote awas ya, aku getok kalean🤧
╔═════════════════╗
║̶ «̶ː̖́[Mα̲̲̅̅̅ι̅ntα̲̲̅̅ιn̅̅]ː̗̀»̶ ║
̖́[α̲̲̅̅̅lexα̲̲̅̅] & ̖́[α̲̲̅̅̅ldric̲̲̅̅]
╚═════════════════╝

Pernikahan yang begitu mewah baru saja terlaksana. Ribuan tamu undangan memenuhi ballroom hotel, para wartawan begitu antusias mengabadikan moment langka. Presiden Wilson turut menghadiri pernikahan anak semata wayangnya itu, tentu kehadirannya begitu mencolok.

" Kurasa baru saja menikah dengan ibumu. Waktu begitu cepat berlalu, kini putraku sudah akan menjadi seorang mempelai pria". Tanggap Wilson dengan nada geli, meledek Aldric.

Aldric mendelik pada ayahnya. " Tentu saja, bahkan putramu ini seperti sudah siap membuat Aldric junior". Jawab ibu Aldric turut menggoda putranya itu.

Mendengar ucapan ibu mertuanya, wajah Alexa langsung memerah karena malu.

" Aku akan membuat tim sepak bola". Ujar Aldric dengan sombongnya. Alexa dengan kesal segera memberikan tendangan pada tulang kering Aldric.

"Assshh". Umpat Aldric

"Buat saja dengan para jalangmu". Alexa perginya begitu saja dari hadapan Aldric.

"Alamat tidak bisa malam pertama". Batin Aldric dengan wajah menyesal.

Chiara–ibu Aldric tertawa meratapi nasip putarannya itu. Sungguh malang. "Bermain solo di malam pertama, boy?". Ejek Wilson dengan tawa menggelegar.

" Dasar pak tua ". Umpat Aldric kesal lalu segera mengejar Alexa yang sudah lebih dulu memasuki kamar hotel.

Alexa menggerutu kesal. " Memangnya dia kira aku manusia bertelur yang bisa melahirkan berkali-kali tidak sakit".

Pintu hotel terbuka menampil pria yang berhasil membuat moodnya turun. Aldric disana dengan wajah khawatir entah karena apa. Dengan langkah lebar Aldric segera mendekap Alexa dalam kukungan hangatnya.

" Aku tadi hanya bercanda. Maafkan aku, hmm". Gumam Aldric dengan sesekali mengecup puncak kepala Alexa. Alexa yang diperlakukan seperti itu bersemu, entah kemana perginya rasa kesal tadi.

" Iya. Mandi sana ". Alexa mendorong tubuh aldric, menyisakan jarak antara mereka.

Aldric tersenyum tulus pada Alexa. Tidak pernah dia duga, penantiannya menunggu wanita ini cukup lama tidak berakhir sia-sia. Di usapnya wajah Alexa yang berisi itu, wajah yang selalu menjadi penenangnya kini akan menjadi miliknya juga. Aldric mendekatkan wajahnya pada Alexa, melumat lembut bibir itu dengan sesekali menggigit nya.

Alexa mengerang tertahan karena ciuman Aldric yang begitu memabukkan. Alexa mengalungkan tangannya pada leher Aldric, saking lemasnya. Seolah dihantam kayu es, Alexa dengan segera membuka matanya dan kembali mendorong Aldric.

" Mandi sana. Aku ingin berganti pakaian ". Ujar Alexa disertai usapan halus pada wajah Aldric. Aldric mengerang, menikmati sentuhan halus di wajahnya.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang