Chapter 25

2.9K 215 10
                                    

Vote dulu yaa 😉
Enjoy

Verena, Adel, dan Lora masuk ke dalam kelas dengan keadaan fresh sehabis mandi, tentunya mereka sudah mengenakan seragam sekolah.

Verena masih belum mengetahui keberadaan Ferdi, itu karena Verena terlalu cuek dengan keadaan sekitar, Adel juga telah memperingkatkan Ferdi agar tidak terlalu mendekati Verena, itu yang terbaik untuk mereka.

Aura datang dengan rambut di kuncir kuda, wajahnya tampak tak ada beban ataupun merasa bersalah. Ck.. Dasar cewe ular! Batin Verena lalu melewati Aura yang juga sempat menatapnya.

" Apa lo liat-liat! Gue colok juga tu mata! " Geram Adel ketika mengetahui Aura juga menatapnya.

" Gak, gpp " Aura tersenyum tipis lalu duduk kembali di bangkunya.

Disatu sisi lainya, Aldric menatap seluruh kota dari rotroff, saat ini dia merasa heran dan terbebani.

" Sebenarnya kamu itu siapa sih, ver? " Gumamnya pelan. " Aku ngerasa, kamu nyembunyiin banyak hal dari aku "

Aldric mengacak jambulnya karena frustasi sendiri, dia sama sekali tidak mengetahui asal-usul Verena. Namun karena hatinya mengatakan bahwa Verena lah yang berhak mengisi hatinya, dia tak bisa menolak.

" Sh*t! " Umpat Aldric saking kesalnya.

Arka beberapa hari lalu menemuinya dan mengatakan bahwa Aldric adalah pria bodoh yang sama sekali tak mengetahui tentang kekasihnya, yaitu Verena.

" apa gw tanya aja, ya? " Gumamnya, lalu menekan beberapa nomor hendak menelfon Verena.

" Halo "

"..."

" kamu bisa ke rotroff? Aku tunggu "

"..."

" bye, aku sayang kamu "

"..."

Verena pun memutuskan sambungan telfon secara sepihak. Tak menunggu lama, Verena sudah berada di belakang tubuh Aldric, dilihatnya Aldric yang seakan gusar memikirkan sesuatu.

" aku lama, ya? " Tanya Verena, Aldric terhentak dari lamunanya lalu menoleh.

" gak kok, kamu lagi belajar? " basa-basi Aldric.

" Hmm.. Kenapa manggil kesini? " Ujar Verena to the point.

" Aku mau nanya sesuatu " Aldric menarik Verena, dan mendorongnya hingga terpatuk tembok. Dikurungnya Verena mengenakan kedua tangan kekarnya.

" a~apa? " posisi seperti ini membuat Verena gugup.

" kamu harus jawab jujur " Pinta Aldric dan dijawab anggukan oleh Verena.

" kamu sebenarnya siapa? " pertanyaan itu membuat Verena membulatkan matanya. Astoge.. Gimana nih? Batin Verena.

" Aku Verena, aku lagi ga kesurupan tenang aja" nada suara verena terdengar santai, namun jauuh dia dalam hatinya dia merasa gugup.

" Kamu ga ngerahasian apapun kan? " ucap aldric lalu di jawab anggukan oleh Verena.

Aldric menghela nafas panjang, lalu melingkarkan kedua tanganya di pinggang Verena. Jarak mereka sangat tipis hanya beberapa cm, Verena dapat merasakan hembusan nafas Aldric.

" ekhmm.. " suara dehaman itu membuat Verena dan Aldric mencari asal suara.

Terlihatlah pria tampan dan tinggi menatap mereka dengan tatapan menggoda.

" Ayah! " Ujar verena. Aldric mengerjabkan matanya lalu melepaskan kedua tangannya yang sedari tadi masih bertengger di pinggang Verena.

" adeeh, baru ketemu aja uda kasi kesan ga baik sama calon mertua" batin aldric lalu cengengesan tak jelas.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang