Chapter 27

2.5K 174 18
                                    

" jadi kenapa lu bisa disini? " tanya arka pada verena.

" udah gue bilang,gue tu salah masuk kamar!" kesal verena

" bukan itu maksud gue pea! Kenapa lu bisa ada di clubbing " jelas arka dengan mata terpejam. Verena memutuskan untuk 1 kamar dengan arka hanya untuk sekedar mencurahkan isi hatinya.

" gue kecewa. Ayah lebih percaya sama anak buangan itu daripada gue. Ayah bentak gue dengan alasan gue lukain aura " butiran bening kembali berjatuhan dari pelupuk mata verena.

Arka membuka matanya, meneliti wajah verena yang saat ini menuduk. Arka terbangun dari posisinya yang tadi berbaring. Ditariknya tubuh verena agar mendekat padanya, arka mendekap tubuh verena yang bergetar karena terisak.

" lu harus kuat. Kita akan balas semua perbuatan dia ke lu " arka menenangkan.

" thank you my brother " ucap verena. Hati arka seakan tertusuk belati, dia tidak ingin verena menganggapnya hanya sebagai seorang kakak.

" lu tidur disini aja. Gue mau balik ke markas,dari tadi alarm gue nyala " verena mengangguk sebagai jawaban.

*****************************************

" Hubungi agent Nexus sekarang juga. Pihak FBI memintanya untuk menghadiri rapat keamanan negara " Ujar salah satu komandan.

" kami tidak bisa menghubunginya,pak " jawab adel dengan sedikit khawatir.

Komandan tidak menjawab, dia segera pergi entah menuju kemana. Adel dan lora hanya diam dan beberapa kali mencoba mengirimkan Verena pesan.

Disisi lain seorang gadis cantik baru saja terbangun dari tidurnya, wajah cantiknya masih bersinar walaupun dalam keadaan hati yang buruk.

" Anjerr. Ini ngapa jebol! " Verena baru saja membuka ponselnya dan melihat ribuan pesan masuk dan juga panggilan tak terjawab.

Verena memilih untuk menelfon adel, meminta penjelasan tentang banyak sekali sms yang masuk.

" Eh setan! Lu berniat ngerusak hp gue?!"
Semprot Verena setelah telfon di angkat oleh adel.

" lagian lu kemana njer! Singa nyariin lu noh, di suruh ke Amrik " Jawab adel sedikit kesal, bagaimana tidak Verena berteriak begitu saja setelah telfon tersambung.

" ga bisa di ganti? " Tanya Verena sedikit lebih tenang.

" nggak bisa. Gue,lu,sama lora udah FIX " Adel sengaja menekankan kata FIX yang berarti tidak bisa di ganggu gugat.

###############################

Aldrick terlihat tenah asik dengan ponselnya. Beginilah sifat aldrick, seakan-akan dunia milik sendiri.

" Lah njeng. Si sun ngajak duel kayanya sama gua " umpat aldrick dengan kesalnya.

" Lu waras? " tanya irfan yang daritadi memperhatikan aldrick yang mengumpat,tertawa, hingga fokus sendiri.

" Kalo gua,gila. Udah gua perkosa lu " mendengar ucapan aldrick, irfan segera menjaga jarak takut jikalau aldrick tiba-tiba menyerangnya.

Aldrick memutuskan berhenti bermain, hari ini dia belum melihat gadis cantik namun beringas itu. Ahh untuk apa juga aku memikirkannya, toh dia juga tidak berguna untukku Aldrick menggelengkan kepalanya mencoba menghapus suara batinnya tadi.

" Tadi marah-marah sekarang geleng-geleng. Gua jadi takut beneran kalo al gila " Bisik bara pada Irfan. Irfan hanya melirik sekilas masih takut dengan ancaman aldrick tadi.

Aldrick kembali memainkan ponselnya mengetik beberapa nomor di keyboard ponsel lalu menempelkannya pada telinga.

" Aku ingin informasi lengkap wanita bernama Verena " Ucap aldrick sedikit baku.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang