Chapter 30

1.9K 123 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 10.20 namun gadis cantik itu tak kunjung juga membuka matanya. Lain dengan pria yang saat ini menatap gadis itu lekat, seakan jika dia berkedip maka gadis cantik itu akan lenyap. Aldrick, pria itu mengeratkan pelukannya. Verena yang merasa cukup puas tertidur pun segera membuka kelopak matanya dan mendapati dada bidang seseorang tanpa dilapisi kain apapun, bukannya segera bangun verena malah semakin mengeratkan pelukannya.

" Good morning baby ". Ucap aldrick serak khas bangun tidur.

" Good morning ". Verena mendongak dan mendapati aldrick tenah menatapnya dengan tatapan hangat miliknya. Verena melepaskan pelukannya lalu mengganti posisi menjadi duduk, diusapnya surai hitan milik aldrick.

" I miss you so bad ". Aldrick memeluk pinggang verena dan menyembunyikan wajahnya di perut verena.

" Padahal cuma pergi 3 hari loh ". Verena terkikik geli karena aldrick seolah menggelitik verena dengan menggesek hidung mancungnya di perut verena.

" Tapi tetep aja kangen ". Verena tau aldrick bukanlah pria yang manja, namun entah mengapa jika dengan dirinya aldrick akan bersikap seperti layaknya anak tk.

" Ini kan aku udah balik. Drick, aku laper ihh. Bangun kek ". Dumel verena sembari mencoba melepaskan dekapan aldrick.

Dengan berat hari akhirnya aldrick terbangun dari posisinya dan mengecup singkat kening verena. Verena tertegun sejenak lalu segera bangkit dari ranjang aldrick.

" Aku mau mandi. Aku pinjem baju kamu boleh? ". Ujar verena setelah mengambil handuk berwarna silver di lemari perlengkapan mandi aldrick.

" Hm. Di dalam lemari sudah ada pakaian untukmu, pakai saja ". Ucapan aldrick menimbulkan tanda tanya di pikiran verena. Apakah pakaian yang ada di lemari ini adalah milik saudara aldrick? Atau bahkan kekasih aldrick sebelum dirinya.

" Ngga usah bengong gitu. Itu baju khusus buat kamu, kalo kamu nginep di rumah aku biar gampang ". Aldrick seakan bisa membaca pikiran verena lalu segera menjawab apa yang gadis itu pikirkan sebelum lebih banyak asumsi-asumsi lain yang bermunculan di otak gadis yang menyandang status sebagai kekasihnya itu.

Verena hanya mengangguk tanda mengerti, dia segera melesat menuju kamar mandi di kamar aldrick. Ingin rasanya aldrick berteriak bahagia karena kembalinya verena disisinya, katakan saja dia lebay tapi memang nyatanya kebahagiaan yang aldrick rasakan saat ini tak bisa ditandingi dengan apapun.

GEDUNG NTS,JAKARTA,INDONESIA

Seluruh anggota secret agent tenah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Entah ditemani kertas,elektornik,atau bahkan senjata intinya mereka tenah menyibukkan diri. Para anggota yang ditetapkan berada di laboratorium tenah membuat penemuan-penemuan yang mungkin akan membantu anggota sicret agent dalam bertugas nantinya. Adel berjalan menuju meja bar yang disediakan diruangan kerja khusus dirinya. Adel tersenyun jika mengingat sahabatnya yang saat ini sudah mulai merubah sifatnya menjadi sedikit lebih terbuka.

Tokk.. Tokk.. Tokk

Suara ketukan pintu mengalihkan fokus adel. Setelah adel mengizinkan orang itu masuk maka terbukalah pintu berwarna silver itu.

" Maaf menganggu waktu anda ". Ujar seorang pria sebagai penbuka.

Adel mengangguk " Kamu sudah mendapatkan apa yang aku mau dimas? ". Pria yang bernama dimas itu mengangguk lalu memberikan map berwarna coklat berisi permintaan adel tempo hari.

Setelah memberikan tugasnya, dimas pun segera pamit karena masih ada pekerjaan yang juga belum diselesaikannya. Adel menatap map pemberian dimas lalu segera membacanya. Mata adel membulat sempurna, apa yang diperkirakannya ternyata salah besar. Aldric ternyata bukan hanya seorang anak presiden dan pewaris perusahaan tapi seseorang yang kejam, ternyata aldric sering kali berkeliaran di dunia hitam, dimana para manusia saling mengadu dan membunuh jika hal itu memang benar maka aldric tidak pantas untuk dilindungi agent sicret sepertinya, aldric bahkan bisa melindungi dirinya sendiri. Jika aldric bergelut didalam dunia hitam itu maka bermain senjata api maupun senjata tajam adalah hal yang wajar, bahkan aldric sepertinya sudah piawai dalam berkelahi.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang