Seorang gadis remaja dengan rambut sebahu berjalan beriringan dengan seorang guru yang tak lain adalah Aura. Wajah Aura lebih baby face, berbeda dengan Verena yang bisa dibilang cantik dan dewasa.
Bagai disambar petir, Verena melihat Aura dari bawah ke atas dengan tatapan amarah memuncak. " ni anak ngapain disini? " batinnya.
" Perkenalkan namaku Anantasya Aura Vigores " Ujar Aura dengan senyum tak pernah pudar dari wajahnya.
" Aura, kamu duduk di sebelah Verena " Bu Yanti menunjuk Verena yang masih menatap Aura tajam.
Adel dengan segaja melempar tasnya menuju tempat duduk di sebelah Verena. " Saya duduk disini bu " ucap enteng Adel. Bu Yanti mengangguk memberi izin, Lora dan Adel sepakat agar Aura notabenya murid baru duduk di sebelah Lora sedangkan adel yang akan duduk dengan Verena.
Verena sudah menceritakan tentang Aura, Adel dan Lora pun hanya mengangguk-anggukan kepala mengerti, walaupun mereka tak mengetahui wujud Aura namun mata Verena menyiratkan kebencian, mereka takut Verena akan kelepasan dan mencekik Aura tiba-tiba.
" Ver, lo tidur deh " Adel mengelus punggung Verena agar dia kembali rileks.
Ferdi yang menatap Verena tenah menetralkan amarahnya hanya bisa mengerutkan kening. Aura adalah mantan
Kekasih Ferdi setelah pergi dari sisi Verena.Verena memasang headset di telinganya lalu memutar lagu dengan volume full.
" Bangun-bangun langsung budek lu " Cibir Adel ketika mendengar dentuman lagu yang di setel Verena dapat dengan jelas di telinganya.
Waktu berlalu begitu saja. Jam istirahat pun datang, guru yang mengajar telah kembali ke sarangnya. " Ver, ke kantin yuk " Lora menoel lengan Verena yang masih terpejam.
" enghh.. " erang Verena.
" Bangun ey, udah 2 jam lu tidur " ujar Adel berkacak pinggang.
" masih ngantuk " rengek Verena manja.
Tok.. Tok..
Suara ketokan pintu menyita perhatian 3 sahabat itu, ditatapnya pria yang baru saja mengetok pintu itu, disana berdiri aldric, bersama 2 sahabatnya.
" hai " sapa Aldric dengan senyum mengembang. Aura menatap Aldric penuh minat, senyum Aldric sangat jarang ditunjukkan.
" hai " sapa balik Verena lalu menatap ke arah Aura yang tanpa berkedip menatap Aldric.
Brakk..
Verena memukul meja membuat semua menoleh, Aura yang terkejut bukan main pun ikut menoleh. " kenapa? " tanya aldric bingung.
" hehe... Gak ada, tangan gatel " alasan Verena lalu menatap tajam Aura.
" ada-ada aja kamu " Aldric merangkul Verena dengan posesif, Ferdi yang menatap itu merasa nyeri, dia ingin sekali menarik Verena kedalam pelukannya seperti dulu. Adel menatap Ferdi dan Lora menatap Aura menurut mereka 2 orang itu adalah hambatan dalam hidup bahagia Verena.
Irfan tersenyum ke arah Lora, Lora pun membalas senyuman Irfan yang memabukkan wanita, tangan bara menarik Adel agar berjalan beriringan dengannya.
Aura tersenyun sinis " Gue harus dapetin cowo itu " batinnya.
Verena berada di kantin dengan Aldric tentunya, mereka menunggu pesanan mereka datang. Aldric tersenyum kecil Verena yang fokus pada ponselnya, Verena merasa ada orang menatapnya.
" kenapa? " tanya Verena dengan menatap mata Aldric yang dulunya membuat amarah memuncak sekarang berubah menjadi tenang dan nyaman.
" Kamu sibuk banget sama hp, aku jadi dikacangin " adu Aldric dengan wajah cemberut, Verena terkekeh pelan melihat wajah Aldric yang sangat imut menurutnya.
" sini-sini " Verena memeluk Aldric tanpa sungkan, Aldric membalas pelukan Verena dengan senang hati, Aldric dapat menghirup aroma khas wanita yang dicintainya itu.
" kamu pake parfum apa? " Tanya Aldric setelah memberikan kecupan di leher Verena.
" L'EAU D'ISSEY " Aldric terkekeh pelan.
" Ekhmm... Bagaikan dunia milik berudua, trus kita kita ngekos gitu? " Cibir adel, Verena mendengus lalu kembali fokus ke hp nya.
Aldric melototi Adel yang baru saja merusak moment romantisnya bersama Verena, sedangkan yang dipelototi hanya acuh. Tanpa teman-teman Verena sadari, seorang wanita tenah menggeran kesal karena kedekatan aldric dengan verena, siapa lagi jika bukan Aura.
" Gue pasti bakal dapetin lu " Ujarnya mantap tanpa keraguan. Dia sama sekali tidak tau bahwa saat ini tenah terobsesi dengan Aldric Raonar Wilson, anak dari presiden.
Verena mengetahui seseorang tenah menatapnya, namun dia hanya mengangkat bahunya acuh menurutnya itu adalah hal yang tidak bermutu untuk dipermasalahkan.
#####
Typo? Gaje? Mianhe
Lagi uts jadi ga sempet lanjutin Chapter ini
Semoga suka..
Votment...
Tinggalkan jejek...
Tap2
KAMU SEDANG MEMBACA
Maintain [Tamat]
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Axella Verena Elvaretta memutuskan menjadi seorang sicret agent, lantaran masa lalu yang sangat tidak bersahabat. Dengan bantuan ayahnya, Verena pun menjadi gadis tangguh yang sangat disegani. Hingga akhirnya sang komandan...