Chapter 41

1.6K 104 11
                                    

Loading. . .
█ 1%
██ 10%
███ 20%
████ 30%
█████ 40%
██████ 50%
███████ 60%
████████ 70%
█████████ 80 %
██████████ 90%
Loading . . .
████████████100%
Success 

(> " " <)
( ='o'= )
-(,,)-(,,)-
Enjoyed!

╔═════════════════╗
║̶ «̶ː̖́[Mα̲̲̅̅̅ι̅ntα̲̲̅̅ιn̅̅]ː̗̀»̶ ║
̖́[α̲̲̅̅̅lexα̲̲̅̅] & ̖́[α̲̲̅̅̅ldric̲̲̅̅]
╚═════════════════╝

Aldric Mension. Jakarta, Indonesia||23.05 pm

Aldric meminta Alexa untuk menginap di mensionnya, dengan banyak rayuan akhirnya Alexa menyetujui hal itu. Mension itu memang sangat sunyi, difikiran Alexa mension ini cocok dijadikan tempat syuting film hantu saking besar dan seramnnya.

Kamar Aldric yang serba hitam juga membuat Alexa benar-benar merasa ada di rumah hantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Aldric yang serba hitam juga membuat Alexa benar-benar merasa ada di rumah hantu. Aldric yang sejak tadi berada di belakang Alexa mengerutkan dahinnya, mengapa Alexa tidak bergerak sama sekali.

"Ada apa? Kau tidak menyukai kamarku?". Tanya Aldric setelah lama terdiam.

Alexa menggelengkan kepalannya. "Hanya saja, aku lebih menyukai rumahmu yang lalu. Ini terlihat seperti–– rumah hantu. Terlalu senyap dan–menyeramkan?". Aldric tertawa, sungguh gadisnya sangat lucu dan menggemaskan, apa dia baru saja mengatakan menyeramkan? Oh lord, membunuh memangnya bukan hal menyeramkan?

"Mengapa kau tertawa? Aku rasa tidak ada yang luc–".

"Apa kau kerasukan?". Alexa segera terbirit-birit menjauh dari Aldric. Mengurusi penjahat Alexa bisa namun jika kerasukan itu yang luar biasa takut.

Aldric semakin tertawa lalu mengejar Alexa. Memang dasarnya Alexa lincah, hal itu menyulitkan Aldric. Alexa melompati ranjang king size milik Aldric lalu kembali berlari menuju keluar. Aldric dengan sigap meraih pergelangan Alexa ketika Alexa hendak berlari menuruni tangga.

"Jangan ceroboh. Kau bisa saja celaka". Ujar Aldric setelah mendekap Alexa.

Alexa memiringkan kepalannya. "Apa setannya sudah pergi?". Ujar Alexa polos dengan wajah lugu. Aldric mencium kening Alexa saking gemasnya. Alexa semakin memiringkan kepalannya. "Apa kau sudah mengantarnya pergi? Dengan apa? Pesawat?". Sepertinya kepala Alexa sedikit ada masalah batin Aldric.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang