Chapter 24

2.9K 218 21
                                    

Vote and koment sangat dianjurkan 😃🙇🙏🙈

Malam ini Verena memutuskan untuk pergi belanja bulanan, tadinya aldric menawari akan mengantar Verena, namun di tolak karena alasannya akan merepotkan aldric

" Pembalut?uda, snack? uda, peralatan mandi? Uda, tinggal apa ya? " Gumam Verena mencari-cari yang di butuhkannya.

" Uda deh, besok lagi belanja kalo butuh " Verena segera ke kasir untuk membayar semua belanjaannya.

Di jalan yang cukup sepi Verena di landa gelisah. Dari jarak yang cukup dekat, dia bisa melihat beberapa orang berbadan tegap tenah berdiri di tengah jalan, seakan menanti kedatangannya.

" Berhenti! " Ucap pria dengan wajah sangar itu.

Verena pun memberhentikan mobilnya, tanpa rasa takut Verena turun dari mobilnya.
" Kalo diliat dari postur tubuh, dia adalah seorang preman pasar. Wajah sangar, lebih terlihat seperti gangster. Ooh, aku tau.. Dia di bayar untuk mencegatku. Mata coklat sayu, aku tau dia melakukan ini dengan rasa berat hati, ini pasti demi uang " Batin Verena dengan yakin.

" Ada apa om? " Tanya Verena ramah.

Salah satu dari mereka berjalan mendekati Verena. Dan dengan segera membungkam Verena dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius.

Verena tak melawan, dia ingin mengetahui dalang dari semua ini. Dengan cepat, salah satu dari preman itu segera membopong Verena.

########################

Sinar lampu membuat Verena kesulitan menyesuaikan cahaya yang masuk menuju kornea matanya.

" uda bangun lo, lama amat sih bangun. Gue ngiranya lo uda mati, gue sih syukur  kalo lo mati " ujar seseorang di depan Verena, wajahnya ditutupi topeng berwarna hitam membuat Veren tak bisa melihat wajahnya.

" bodoh! Lu kira mudah buat sembunyi dari gue. Bego amat, suara lu bener-bener bisa gue tebak, Aura! " Batin Verena.

" Lo gagu?! Jawab! " Aura mencengkram rahang Veren kasar.

" Siapa lo? Lepasin gue " Jawab Verena dengan nada tenang, tak ada sedikitpun rasa takut di dalam hatinya.

" Lo gak perlu tau gue siapa! Mulai sekarang, jauhin aldric! " Ucapan itu hanya membuat Verena mangut-mangut.

" Cuma itu? " Remeh Verena, terlihat senyum miring di wajahnya.

" Jangan ngeremehin gue, kalo sampe lo masi deket sama aldric besok pagi. Liat aja balesanya!! " Aura memberi aba-aba agar salah satu preman itu membuka pengikat tangan Verena.

###

Adel terus menelfon ponsel Verena namun tak diangkat satu kali pun.
" Ni anak kemana sih?! " Dengan geram, adel melempar ponselnya asal.

Cklek..

Pintu ruangan Adel terbuka dan menampakan gadis dengan penampilan urakan, Adel menyatukan alisnya, awalnya dia tidak mengenali namun seketika matanya melotot.

" Verena!!! " Beo Adel lalu berjalan mendekati Verena di ambang pintu.

" Gue hampir gak ngenalin elu, lu tuh kayak gembel tau gak!! " Ujarnya frustasi.

" Lebay deh lo " Verena terkekeh lalu menonyor kepala Adel. Yang di tonyor hanya dapat mendelik tajam tanpa berniat membalas.

Disinilah mereka, Verena menceritakan semua yang di laluinya hari ini, mimik wajah adel yang mendengar cerita panjang Verena kadang berubah-ubah.

" Jadi karena dia lo begini?!" Teriak histeris Adel.

Bukannya Verena adalah orang yang suka mengadu, namun mereka bertiga telah mengikrarkan janji tak kan ada yang dirahasiakan. 1 yang di usik, semua akan membalas dengan trik. Trik khusus tentunya.

" Kita harus kasi pelajaran! " wajah Adel seketika berubah seram, Verena yang melihat itu segera menjauh.

" lo mirip nenek lampir, gak udah begitu " Ujar Verena.

Bukk..

IPhone milik Adel melayang tepat mengenai kening Verena, sang empu tertegun lalu menatap horor Adel.

" maafkan saya " ucap Adel bersalah.

" Push up 200 kali!! " Setelah mendengar ucapan itu, bahu adel melorot.

" apa yang kau lakukan padaku sungguh Jahat! " Ujar Adel lalu merubah posisi menjadi tengkurap.

" Bac*t!"

" 1 "

" 2 "

Dan seterusnya, nafas Adel tersenggal saat Verena mengucapkan angka 189. " udah ya? " Adel mencoba merayu, namun nihil. Rayuan Adel tak membuat Verena merasa iba.

" Lo belum tau saat ini lo berhadapan sama siapa, anak gak tau malu kaya lo seharusnya disingkirin! Hari ini dan seterusnya, dunia yang indah ini bakal jadi neraka bagi lo " Batin Verena lalu menyunggingkan senyum mematikan miliknya.

####

Sedikit ya?
Maaf yaa...

Dikit-dikit lama2 jadi bukit.
Lebih suka mana, chapter panjang tapi beberapa bulan sehari, atau chapter pendek tapi update lebih cepet?

Koment, berikan outhor kepastian🙏😌

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang