Chapter 11 (pertemuan teman lama)

4.3K 265 7
                                    

Mulmed : kamar verena

Vote dulu yakk!
Hargai atuh eneng lelah ngetiknya

.
.
.
.
Enjoy

Verena saat ini berada di ruangannya, pusing! Itu yang dirasakannya saat ini, bagaimana tidak. Dia baru saja meminum wine hingga tak sadarkan diri, untung saja verena memiliki 2 sahabat yang mau membopongnya.

" kalo gue biarin farah anak anjing itu ngebully gue, apa ferdi bakalan dateng buat nolongin gue? " gumam verena menatap ponselnya menampilkan fotonya bersama mantan kekasih.

" kok kesannya gue jadi cewek murahan, ya?" verena menggelengkan kepalannya.

" gue harus lawan tu anak! Enak aja, gue udah ubah diri, masa iye gue takhluk gitu aja sama dia?!! " verena memukul meja kerjannya kesal tak tertahankan.

Tok.. Tok.. Tok

Terdengar pintu kerja verena terketuk dari arah luar. " masuk! " perintah verena, pintu itu pun terbuka dan menampilkan 2 sosok gadis cantik, siapa lagi jika bukan lora dan adel, mereka mengenakan pakaian serba hitam.

" mau kemana lu pade? Ooh gue tau! Lu mau ngelayat,kan? " tebak verena membuat adel tertawa hambar.

" mandi cepetan! Kita ada misi! " adel menarik verena agar beranjak dari kursi kebesarannya, pangkat verena lebih tinggi dari leader lainnya membuat verena dihormati, namun tidak bagi adel dan lora, mereka menganggap adel sebagai seorang teman bukan atasan.

" sabar, elahh! " verena dengan gaya sempoyangan berjalan menuju kamar mandi di dalam ruangannya, ruangan itu lebih di desain sebagai rumah kedua bagi setiap leader yang harus siap siaga di markas.

Tak memakan waktu lama, verena pun keluar mengenakan pakaian serba hitam, sama seperti adel dan lora, hal itu memudahkan mereka saat melaksanakan tugas di malam hari.

" lo udah gak mabuk, kan? " adel menatap mata verena sendu.

" lo keinget cowok bangsat itu lagi? " tebak lora dengan nada kesal.

" udahlah! Cowok kaya gitu ngapain pake dipikirin! " adel menepuk bahu verena pelan, seakan menyalurkan kekuatannya.

" ya udah, ke minimarket dulu, oke? Gue masih rasa sedikit pusing " verena berjalan lebih dulu kemudian diikuti adel dan lora.

" lo mau beli apaan? " adel meletakkan beberapa cemilan dalam keranjang belanjaanya saat mereka sampai.

" oy! Lu ngapain beli cemilan banyak banget? Lu kira mau ngapain! " verena menyentil kening adel, membuat adel mendengus kesal.

" lo emang mau beli apaan? " tanya balik adel.

" gue mau beli susu beruang, itu aja " verena menuju kulkas dengan kaca transparan yang terdapat beraneka susu.

" susu sebanyak itu buat apa? " lora melihat keranjang verena yang penuh dengan susu bread brand kaleng.

" mungkin kita butuh ntar " jawab verena santai lalu berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaanya.

" cuman susu? " tanya petugas kasir itu.

" ia emang kenapa? " tanya verena heran.

" gak mbak, gak ada. Semuanya jadi 350 ribu " verena segera memberikan uang berwarna merah 3 lembar dan berwarna biru 1 lembar. "kembaliannya ambil aja " jawab verena tampang cool. " emang gak ada kembaliannya kali " petugas kasir itu menatap verena malas.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang