Chapter 36

1.8K 119 18
                                    

Suara dentuman high heals terdengar begitu nyaring di area gudang. Seorang gadis tenah menatap datar kegelapan, tujuannya saat ini adalah untuk menemui sahabatnya yang sudah lama tidak bersua.

" Aah––Verena! Dateng juga lo ". Ujar gadis dengan senyum yang menampilkan gigi kelincinya.

" Betah banget di negara orang ". Cibir gadis yang lain dengan tatapan menusuk.

" Betahin ". Jawab Alexa datar.

Adel dan Lora. Mereka baru saja mendapatkan libur setelah beberapa tahun ini memiliki kesibukan yang sangat padat akibat pekerjaan mereka harus terhalang karena kepergian Alexa. Setelah Alexa pergi, semua tanggung jawab Alexa dilimpahkan kepada mereka dan setelah itu mereka berfikir betapa beratnya menjadi Alexa yang harus berkutit dengan banyak kertas dan menulis beribu, juta, hingga milyaran kata di kertas itu.

" Dan terimakasih. Pekerjaan gue makin numpuk gara-gara lo ". Sinis Adel, Adel sebenarnya khawatir dengan keadaan sahabatnya itu, Alexa bahkan tidak pernah berkomunikasi dengan mereka.

Alexa sadar bahwa ayahnya sudah tau keberadaannya dan mengawasi setiap gerak geriknya. Alexa juga tau hal itu pasti ada sangkut pautnya dengan Gio. Hari ini Alexa akan kembali mengenakan senjata, tapi bedannya dia tidaklah bekerja sebagai agent Nts lagi.

" Bayaran lo bertambah, kan? Ya udah. Impas " . Alexa mulai berkutat pada laptop yang menampilkan denah kota new york.

" Ver. Lo serius mau lakuin ini? ". Lora dan Adel sangat takut jika terjadi sesuatu dengan Alexa, karena keputusan Alexa yang akan menjadi pembunuh bayaran.

" Hm– Gue ngga bisa terus-terussan andelin harta kak Gio " . Alexa sepertinya tidak waras saat ini. Dia akan membunuh seseorang dan mendapatkan uang milyaran dolar hanya dengan 1 target. Yang menjadi target biasannya adalah seseorang yang melakukan korupsi besar-besaran, pengedar narkoba, dan banyak lagi yang meresahkan warga.

" Lo bisa aja kenapa-kenapa, Ver. Lo berurusan dengan dunia hitam sekarang, apa ga ada cara lain lagi? Lo bisa aja jadi seorang model atau apapun yang penting aman ". Adel sudah tidak bisa memasang wajah datarnya karena khawatir pada Alexa.

" Gue cuma pengen gunain kemampuan gue ini. Munbazir kalo gue sia-sia in ". Gotcha! Alexa menemukan target selanjutnya. Kali ini dia akan bermain dengan jarak jauh karena sore ini dia ada janji dengan Aldric. Katakanlah bahwa Alexa pengecut karena membunuh seseorang tanpa ingin disalahkan, dia hanya bertekad untuk menentang ayahnya. Rasa sakit itu masih berada di dalam hatinya, rasa sesak terus saja memenuhi dadanya ketika tanpa sadar kejadian itu terulang layaknya kaset di dalam ingatannya.

" Kamu keterlaluan, Verena. Kamu membuka rahasia bila Aura hanya anak angkat kepada teman-temanmu!! Sekarang Aura dipandang sebelah mata dan dia juga di bully! Apa kamu sudah puas?!! Bunda tidak pernah mengajarkanmu berlaku bejat seperti ini!!! ".

" Kenapa diam?!! Kamu seperti bukan anakku saja. Sifatmu sangat bertolak belakang dengan sifatku dan juga sifat ayah–".

Alexa menggelengkan kepalanya setelah mengingat teriakkan bundannya. Alexa bangkit dan membawa kotak panjang yang berisi senapan, dia akan bermain dari atas gedung saat ini. Alexa mengenakan celana berwarna coklat dan baju cream, jika memakai setelan serba hitam maka akan mencolok di siang hari seperti ini. Alexa menyediakan semua kebutuhannya dengan segera dan mulai menjalankan aksinya.

*****

Axel kalang kabut karena Rachel demam tinggi, dan sudah 3 hari ini demamnya tidak turun. Rachel terus saja menyerukan nama Verena di setiap tarikan nafasnya. Axel saja yang hanya melihat perdebatan antara anak dan istrinya waktu itu merasa bersalah, apalagi Rachel yang membentak dan mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan untuk Verena. Adel dan Lora telah menceritakan semuanya dengan jelas, disaat Verena di culik oleh Aura dan berakhir dengan Verena menampar Aura hingga terluka.

Maintain [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang