enjoy~
Usai mandi dan sarapan pagi, Hoseok memilih untuk duduk di ruang tengah dengan membawa sebuah buku dan pensil di kedua tangannya. Ketika sampai disana, dia mendapati Yoongi—sahabat SMAnya Namjoon yang kini bekerja sebagai babbysitter adik bungsu mereka tengah duduk bersila di atas sofa di ruangan tengah menghadap ke sebuah laptop dengan raut wajah datarnya seperti biasa.
Sejenak Hoseok menggeleng. Jika kalian hanya melihat leher ke bawah, terutama bagian paha yang terbuka karena celana pendeknya sedikit tersingkap dan menampilkan paha berkulit seputih susu seukuran dengan Yoona Idolanya mungkin sejenak pun kalian akan kesusahan mengumpulkan saliva untuk ditelan.
Namun demikian, wajah blank yang menatap layar laptop tanpa minat itu menyadarkan Hoseok untuk melanjutkan langkahnya dan menunaikan misinya dengan buku dan pensil yang dia bawa. Hoseok pun mendekat dan memilih duduk di sebelah kanan Yoongi berlainan kursi namun berbagi meja yang sama.
Akan tetapi, Yoongi tampak bergeminng tak terusik dengan keberadaan Hoseok. Namun justru Hoseok sendiri yang mulai penasaran. Dia kini bergerak sedikit condong untuk mengintip apa yang ada di balik layar yang tengah Yoongi pandangi.
"Proposal?"
Yoongi sontak menoleh dan menatap Hoseok sejenak sebelum kembali menatap layar laptopnya. Dia menggumam dan mengangguk.
"Aku buntu."
Yoongi kemudian mendengus. Tanpa diduga dia pun menutup layar laptopnya sedikit kasar. Hoseok yang melihat itu sedikit berjengit karena terkejut.
Yoongi kini tampak meregangkan tangan dan kakinya. Padahal belum ada satu jam dia bergeming di atas sofa itu dengan 'berniat' mengerjakan proposal skripsinya. Ah,tetap saja rasanya melelahkan.
"Hey, Hoseok." Yoongi menoleh pada Hoseok dan menatapnya tajam. "Apa kau bisa memberiku ide?"
"Ide?"
"Ya." Kemudian Yoongi membenarkan duduknya. Tangannya yang bebas reflek menggaruk hidungnya, entah gatal atau tidak. Mulutnya pun berdecak seolah tengah mengunyah sesuatu. "Beri aku ide."
Hoseok mengerjapkan matanya dan membentuk bibirnya seperti huruf O meski tidak sempurna. Kemudian dia menggeleng dan menghela nafas kecil.
"Hehe, maafkan aku, hyung."
Gigi-gigi rapih Hoseok terpampang secara tampan. Hoseok meringis meminta maklum. "Aku tidak bisa."
Yoongi memicing, tampak tak suka dengan jawaban Hoseok. "Aku tidak paham. Jadi, tidak bisa memberimu ide."
Yoongi masih bergeming, sementara Hoseok hanya memutar-mutarkan bolpoinnya. Hoseok pun berdeham kecil. "Aku tidak kuliah."
Kali ini dia melirik ke arah Yoongi. Matanya melebar, dan Hoseok tertawa kecil dalam hati. Sudah dia duga.
"Eh?"
"Aku langsung kerja, tidak kuliah."
Bisa Hoseok liat Yoongi membuka mulutnya, mengabaikan betapa tampaknya ia terkejut mendengar pernyataan Hoseok. "B-bagaimana bisa—"
"Hehe, tentu saja bisa." Hoseok malah tertawa cerah. Yoongi benar-benar terkejut. Namja pucat itu pun mengerutkan keningnya.
Ada yang aneh disini. Hoseok tidak kuliah? Tunggu, ini tidak mungkin karena masalah finansial. Akan tetapi, karena kecerdasan? Atau kemauan? Ini keluarga KimJ Corp. Bagaimana bisa dia sebebas itu? Sedangkan Namjoon saja belajar sangat keras, bahkan rela lulus lebih cepat—kenapa bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelic Sugar
FanfictionYoongi tak pernah ingin menjadi seperti Audy-tokoh dari novel Orizuka yang pernah dibacanya. Tapi ya krisis moneter saat mengerjakan skripsi membuatnya 'terpaksa' melakukannya. Ini hanya tentang Yoongi setelah bertemu Empat bersaudara yang mer...