Aku datang~ Apakah ada orang?
hehe
Enjoy!
Sebelumnya..
Namjoon dan Jimin malah tertawa melihat Hoseok yang tersiksa karena telinganya menjadi korban. Sementara Yoongi, dia meringis menatap Jungkookie dengan perasaan iba.
Maafkan, hyung, Kookie-ya. Dekat ini memang harus mulai fokus skripsi lagi, jadi kamu harus bisa berkompromi.
Menjadi terlalu lengket juga tidak baik bagi Yoongi. Selain pekerjaannya jadi terbengkalai, masalah yang lebih besar juga menanti. Hal ini yang membuat Yoongi meringis tidak tega melihat Jungkookie yang menangis tidak terima. Yaitu, apa yang terjadi setelah skrpsi...
Maafkan, hyungie, Kookie-ya...
Chapter T-3
Yoongi tidak begitu menyadarinya, tapi perubahan Jungkookie menjadi lebih manja padanya memang harus diakui. Memang, bocah itu masih beberapa kali bersembunyi ketika mereka pergi keluar dan bertemu orang-orang baru.
Akan tetapi, pada Yoongi sudah tidak bersikap begitu. Ingat kejadian saat Taehyung mengatakan kalau Yoongi akan pulang bersamanya? Atau malam-malam yang dihabiskan Yoongi untuk tidur di dekat Jungkookie selama di rumah sakit? Atau hari-hari setelah lepas dari sana? Sebagian besar waktu yang mereka habiskan ternyata tidak berakhir cuma-cuma.
Jungkookie yang mulanya defensive pada Yoongi sudah membuka pertahanannya, justru mengunci Yoongi dalam lingkupnya. Seolah, tidak ingin sedetikpun Yoongi pergi meninggalkannya. Semua orang menyadari itu, termasuk Yoongi. Maka dari itu, mengerjainya dengan mengatakan 'Yoongi akan pergi' adalah pilihan yang buruk karena Jungkookie justru akan semakin tidak ingin dipisahkan darinya.
"Hey, manis, sudah ya.. Jangan menangis," ucap Yoongi sembari mengusapi pipi Jungkookie yang masih saja basah. "Hyungie tidak pergi, oke? Cup.. cup..."
Usai reaksi luar biasa Jungkookie tadi, tidak ada yang berhasil menenangkannya. Bahkan, ketika Yoongi (secara tidak tega) meninggalkan ruangan karena ada panggilan alam, Jungkookie masih histeris dan memaksa Hoseok untuk mengikuti Yoongi. Jungkookie pun berakhir digendong Hoseok sembari menangis sesegukan di depan kamar mandi, menunggu Yoongi yang tengah menuntaskan hajatnya dan dilanjutkan mandi secara tidak tenang. Yoongi kemudian mengambil alih lagi usai urusan kamar mandinya tuntas.
"U...hiks.."
Jungkookie masih sesegukan. Yoongi merasa tidak tega melihatnya. Dipeluknya si kecil sembari tangannya telaten menepuk-tepuk punggungnya dengan lembut. Kali ini dia memeluk sembari duduk. Bahunya tidak kram lagi kalau begini.
"Kookie mau makan, tidak?" Yoongi berbisik, bertanya lembut pada si kecil, mencoba mengalihkan perhatiannya. Urusan sarapan sudah diback-up oleh Bibi Shim dan Bibi Lee, oh sebenarnya Yoongi tidak enak hati. Tapi, mau bagaimana lagi? Membiarkan anak kecil menangis terlau lama membuatnya takut jika terjadi trauma nantinya.
Jungkookie menggeleng, kepalanya ditenggelamkan di dada Yoongi. Tangan Yoongi mengusapi kepalanya lembut. Ah, pagi ini rumah keluarga Kim sudah ramai saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelic Sugar
FanfictionYoongi tak pernah ingin menjadi seperti Audy-tokoh dari novel Orizuka yang pernah dibacanya. Tapi ya krisis moneter saat mengerjakan skripsi membuatnya 'terpaksa' melakukannya. Ini hanya tentang Yoongi setelah bertemu Empat bersaudara yang mer...