R-c

1.3K 280 14
                                    


Selamat 2018, I wish you a happy new year. Let's get stronger. And stay healthy!

.

.

Angelic Sugar Chapter R-c

.

Enjoy!

/\



"Joon."

Suara lembut itu memanggil, membuat Namjoon yang baru saja menutup pintu berbalik dan menatapnya. "Apa mereka baik-baik saja?"

Namjoon menarik kursi, duduk di tepi ranjang tunangannya tercinta, Kim Seokjin. Seokjin menatapnya dengan kening berkerut, sedang Namjoon hanya tersenyum manis menanggapi. "Aku khawatir pada mereka. Kenapa Hoseok tadi tidak pulang bersama Jimin dan Yoongi? Apa mereka baik-baik saja?"

"Yoongi-hyung tadi dengan temannya, hyung. M.. kalau tidak salah namanya Woozi." Namjoon meraih tangan Seokjin, menggenggamnya dan mengusapinya teratur. "Kalau Jimin tadi mengantar temannya. Hoseok sudah bercerita, bukan?"

Seokjin mengangguk, kemudian tersenyum lemah. Sepertinya rasa khawatirnya tak segera usai. Meski baru beberapa hari mengenal Yoongi, baginya tidak jauh beda untuk sekedar khawatir pada kondisinya seperti dia khawatir pada Jimin. Yoongi sudah jadi berharga, minimal untuk Jungkookie.

"Kenapa kau khawatir sekali, hyung?"

"Karena Hoseok daritadi bilang Yoongi seperti tidak dalam dirinya. Banyak melamun, begitu katanya." Namjoon mengerutkan kening, menangkap alasan khawatir Seokjin lebih jelas.

Seokjin tengah menduga banyak hal, bisa jadi Yoongi juga ingin pulang dengan adiknya. Atau tidak rela berpisah dengan adiknya, dan mulai ingin cepat-cepat kembali ke keluarganya. Bisa jadi, dan masih banyak hal lain yang hilir mudik dalam pikirannya.

Namjoon kemudian bangun, menyingkirkan kursinya kemudian menggeser tubuh Seokjin yang setengah duduk. Seokjin mulanya terkejut, namun kemudian mendengus dan tertawa menyadari niat pria tercintanya. "Apaan, kau mau tidur di kasur juga?"

Namjoon mengangguk, segera mengambil posisi untuk memeluk Seokjin dari samping lebih leluasa. Seokjin pun segera menyamankan diri, mendekat pada Namjoon untuk sekedar bersandar dan memainkan jarinya di atas kaos yang Namjoon kenakan.

"Joon, Yoongi kenapa ya? Aku khawatir."

"Dia akan baik-baik saja, hyung. Tiga tahun di masa lalu membuatku cukup mengenalnya, percayalah." Bahu Seokjin diusapnya, sedang puncaknya dikecup singkat. "Kita doakan saja dia bisa berdamai dengan hatinya."

"Hatinya?" Seokjin reflek mengangkat kepalanya. "Kenapa dengan hatinya?"

Namun demikian, Namjoon hanya tertawa pelan. Ditariknya lagi kepala Seokjin untuk bersandar padanya. "Entah, aku hanya berharap saja. Jika salah, ya sudah. Aku yakin dia akan baik-baik saja."

"Berharap apa sih?" Seokjin bertanya lagi, membuat Namjoon menghentikan usapannya sejenak untuk tertawa. "Kamu dan Hoseok mengatakan hal yang sama. Hati Yoongi dan hanya 'berharap'."

Lampu kamar mereka sudah mati, hanya redup samar dari lampu tidur yang tersisa. Seokjin masih bermain dengan jarinya di atas kaos Namjoon, masih dengan pikiran khawatirnya untuk keadaan Yoongi. "Kalian tidak mau mengajakku ambil peran juga, ya?"

Angelic SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang