#G

2K 386 57
                                    


Short but..

Enjoy!



            Ketika di Daegu, yang Yoongi lakukan biasanya hanyalah mengambil air minum atau mencuci tangan sebelum makan ketika memasuki dapur. Kecuali untuk mengisi perutnya yang lapar atau sekedar menggantikan ibunya jika sedang sakit, tak pernah sedikitpun ia menyentuh wajan atau sudip untuk memasak selain ramyeon dan telur dadar.

Jika tidak karena Jimin yang menyikut tumis yang dimasak bibi Shim untuk makan malam mereka, Yoongi pasti tak akan terjebak disini sekarang. Ya, di sini, di dapur keluarga Kim dengan sisa bahan yang seharusnya untuk dimasak dua maid mereka besok pagi.


Di dapur ini, Yoongi –dengan sungutnya yang keluar- mengenakan apron kumamon hitam yang entah darimana Hoseok dapatkan. Oke, Yoongi suka karakter ini. Akan tetapi, suasana hatinya benar-benar bukan hal yang tepat untuk bahagia mengenakan karakter beruang (?) idiot –menurut Jihoon- kesukaan namja berbibir sewarna cherry saat ini.

Tentu saja berkat Jimin, adik Namjoon yang kedua, yang kini tengah mengintip di balik lemari pendingin yang ada di belakang Yoongi.

"Bocah Sialan." Umpat Yoongi.

Dia tahu sedari tadi si pelaku masih berdiri di sana meski sekarang hanya punggungnya yang menatap. Dia tahu, tapi hiraukan saja. Jemari kurus nan pucatnya sibuk memotong sayuran dan wortel sembari membayangkan tubuh namja SMA-menggantikan wortel dan sayur yang dia potong.

Aduh sadis, Jimin hanya bisa menghela nafasnya. Ya, mau bagaimana lagi. Namanya juga tidak sengaja. Kebetulan juga piring itu ada di sebelahnya dan jatuh begitu saja.

Terserahmu, Jim. Yang jelas Yoongi tak bisa diam apalagi perutnya sendiri sudah kelaparan sekarang.



"H-hyung, Kookie lapar."

"Sabar, Kookie. Yoongi-hyung sedang memasak untuk kita."

Yoongi berdecak. Dia mendengar semua percakapan bocah-bocah itu meskipun mereka berlagak tengah berbisik.

Alasan lain Yoongi berdiri disini sekarang juga karena Kookie. Ini sudah jam 7 lewat dan bocah balita itu masih belum mengisi perutnya. Padahal dulu Taehyung saat seusianya pasti sudah menangis kalau dia belum makan malam jam-jam ini. Yang Yoongi ingat saat kejadian tadi hanya raut wajah murung Kookie yang menatap malang tumis yang begitu saja terbuang.


Kurang lebih lima belas menit, Jimin dan Kookie terbirit kembali ke meja makan dan bergabung dengan Hoseok yang tengah sibuk dengan smartphonenya. Tadi Hoseok masih di kamar mandi. Dia tidak melihat insiden itu. Tahu-tahu Yoongi sudah di dapur dengan ekspresi gelap yang Hoseok yakin lebih baik di diamkan dan dijauhi. Daripada kena sembur..

"Jiminie, bawa nasinya kemari."

"N-ne!"

Hoseok melirik ke arah adiknya yang sigap mengambil yang diminta Yoongi. Kemudian dia berpaling menatap adiknya yang lain yang tengah takut-takut menatap namja pucat yang tengah membagikan piring-piring di atas meja.

"Hoseok, bisa kau membantuku?"

Hosoek melihat namja yang tengah melipat apronnya sembari menatap meja.

Angelic SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang